Cendana Dipakai untuk Mengurapi Jenazah Yesus

SATUHARAPAN.COM – Cendana, atau cendana wangi (Santalum album), adalah pohon penghasil kayu dan minyak cendana. Tanaman ini berbiak dengan biji. Dalam awal hidupnya, ia membutuhkan tanaman inang dengan cara mirip benalu, tetapi melalui akar (parasitik akar). Akarnya sendiri tidak sanggup mencari makan sendiri. Meskipun yang menyatu hanya akar yang kecil, jika tanaman inang mati, cendana juga akan mati.

Oleh karena itu cendana sukar dibudidayakan. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta wadah keris (warangka). Yang unik dari cendana, kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Kayu cendana wangi kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Tanaman ini pernah menjadi komoditi yang menopang pendapatan asli daerah provinsi NTT.

Namun, setelah ada peraturan bahwa semua tanaman dinyatakan sebagai milik pemerintah, masyarakat enggan menanam. Dan, populasinya merosot. Nilai ekonomisnya yang tinggi membuat kayu cendana bisa menjadi pemicu tindak kriminal, perampokan, pembunuhan dan menjadi bahan sengketa dalam keluarga. Kayu yang berasal dari Mysoram, India Selatan, dianggap punya kualitas terbaik. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai.

Cendana biasanya dipanen setelah usia sekitar 20 tahun dan aroma wangi sudah menyebar dari kayunya. Aroma wangi dari kayu itu terjadi karena muncul resin dalam kayu karena kayu terinfeksi jamur (fungus). Menurut penelitian, sekitar 80% produk minyak wangi yang beredar di dunia menggunakan minyak atsiri dari cendana. Sudah ribuan tahun, cendana digunakan sebagai obat.

Dalam pengobatan ala Ayuverda, minyak cendana menjadi antiseptik yang efektif. Itu sebabnya, konon di Sri Lanka kayu ini juga digunakan untuk membalsem jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Salah satu penafsiran terhadap Yohanes 19:39, saat Nikodemus hendak mengurapi jenazah Yesus, ia membawa campuran minyak yang salah satu kandungannya adalah cendana (dalam Alkitab TB disebut gaharu), tetapi dalam bahasa aslinya aloay, adalah semua kayu penghasil resin wangi. (wellbeing.com.au)