CFD Ditiadakan Jelang KAA

Jelang penyelenggaraan peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia - Afrika (KAA) kegiatan Car Free Day (CFD) hari ini ditiadakan seperti yang terlihat pada Minggu (19/4) tampak seorang warga saat bersepeda melintasi kawasan tugu Selamat Datang, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kegiatan CFD yang biasanya digelar setiap minggunya hari ini ditiadakan karena adanya penyelenggaraan KAA di Jakarta. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Beberapa warga Jakarta saat melintas di kawasan bundaran Tugu Selamat Datang dalam kegiatan Car Free Day yang biasanya ramai dikunjungi warga, hari ini ditiadakan karena adanya penyelenggaraan KAA.

Seorang warga saat berolahraga lari pagi sendiri di sekitar kawasan bundaran Tugu Selamat Datang, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat yang biasanya dipenuhi oleh warga dalam acara Car Free Day.

Dua warga Jakarta saat melintas di kawasan bundaran Tugu Selamat Datang, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat yang biasanya ramai dikunjungi warga dalam kegiatan Car Free Day hari ini ditiadakan karena adanya penyelenggaraan KAA.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jelang penyelenggaran peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia – Afrika (KAA) kegiatan Car Free Day (CFD) ditiadakan. Minggu pagi yang biasanya ramai dikunjungi oleh warga dalam kegiatan CFD, hari ini tampak sepi, Minggu (19/4).

Sejak pagi hanya tampak beberapa warga yang masih berolahraga seperti lari dan sepeda di sekitar kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Menurut informasi kegiatan olahraga dialihkan ke kawasan lapangan silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Kawasan Jalan MH Thamrin sampai dengan Jalan Jenderal Sudirman hari ini tampak lengang, hanya terlihat puluhan kendaraan baik roda dua dan empat. Hal ini terkait dengan adanya penyelenggaraan KAA yang dimulai sejak hari ini sampai dengan 24 April 2015 mendatang.

Sejumlah aparat dari Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tampak berjaga-jaga di sepanjang jalan protokol dalam rangka menjaga keamanan penyelenggaraan KAA yang dihadiri oleh sekitar ratusan negara.

Editor : Bayu Probo