Chatib: Tidak Ada Alasan Indonesia Disebut Krisis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan tidak ada alasan untuk menyebutkan bahwa Indonesia saat ini memasuki krisis ekonomi.
"Tidak ada alasan menyebut IndoNesia memasuki masa krisis. Tidak ada juga istilah mini krisis. Sekarang kondisi ekonomi justru sudah mulai stabil," kata Chatib usai berbicara pada "Mandiri Investment Forum 2013" di Jakarta, Senin (11/11).
Menurut Chatib, semua indikator termasuk data-data yang dikeluarkan lembaga ekonomi asing menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tetap bagus.
"Kalau anda sempat khawatir rupiah anjlok seperti yag terjadi pada September, kini (volatilitasnya) sudah stabil," katanya.
Keyakinan Chatib bahwa ekonomi Indonesia akan lebih stabil dan mampu mengatasi krisis ke depan, didorong kebijakan pemerintah dalam menyederhanakan peraturan soal investasi.
"Saat ini pemerintah sedang merevisi Daftar Negatif Investasi, ini diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi, dan mengurangi repatriasi sehingga dampak positifnya tidak hanya tahun 2013 tetapi jugh berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, Bank Dunia menempatkan posisi Indonesia pada ranking 120 dari sebelumnya pada 128 dalam kemudahan berinvestasi (easy doing business).
"Dari sisi tingkat kompetitif bisnis, Indonesia juga melonjak menjadi ranking 32 dunia, dari sebelumnya ranking 50 dunia," kata Chatib.
Sebelumnya, sejumlah kalangan sempat menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia sedang mengalami mini krisis yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi turun di bawah enam persen.
Mandiri Investment Forum 2013 digelar Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas dan Goldman Sachs yang mempertemukan sekitar 400 investor dalam dan luar negeri guna mendorong peningkatan investasi di Tanah Air.
Forum bertema "Indonesia: Preparing for The New Era" ditujukan untuk investor dan pelaku bisnis, menghadirkan pembicara: Nouriel Roubini, Professor of Economics dari New York University, Menkeu M. Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Selanjutnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.
Semetara dari kalangan dunia usaha, pemberi presentasi pada forum ini antara lain Commissioner Mayora Hermawan Lesmana, Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro, Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino dan CFO Astra Sedaya Finance (ASF) Hugeng Gozali. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...