Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 17:47 WIB | Senin, 08 Juli 2013

Chef Terkenal Peduli Pada Petani dan Lingkungan

ROMA, SATUHARAPAN.COM - Chef dari seluruh dunia mulai menyadari pentingnya petani kecil, produksi lokal dan keanekaragaman hayati. Tanpa bahan-bahan yang berkualitas, seni kuliner akan musnah.

Berikut ini, Organisasi Pangan dan Perttanian (Food and Agriculture Organization / FAO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merangkumkan chef-chef yang menyajikan makanan lezat  sekaligu peduli pada berkelanjutan lingkungan hidup dan para petani.

Virgilio Martinez

Pengacara yang beralih profesi menjadi chef ini dapat ditemui di antara kesibukan pasar di kota Lima ketika mencari jenis sayur mayur. Chef terkenal Peru ini menemukan kembali masakan lezat negerinya sembari mempromosikan  “keberlanjutan”.

Martinez merayakan dan menangkap keanekaragaman hayati dalam setiap menu lezat yang ia sajikan di restorannya bernama Central. Martinez secara teratur mencari petani, sumber dan bahan baru untuk menu yang ia sajikan. Ia bahkan mencoba sendiri dengan tangannya mengembangkan beberapa makanan dengan tumbuhan yang ia tanam di kebun atap rumah untuk restorannya.

Alice Waters

Ketika membuka Chez Panisse di Berkeley, California 1971, Alice Waters mengubah pemikiran pada banyak orang Amerika tentang makanan. Apa yang membuat Alice Waters terkenal bukan hanya memasak tapi ketegasannya pada bahan-bahan lokal yang tumbuh musiman, organik dan segar.

DIa bahkan mengambil produksinya dari kebun sekitar penjara, dan halaman belakang rumahnya. Dia terlibat aktif dalam program kebun sekolah dan makan siang sekolah di Amerika untuk meningkatkan gizi pada anak-anak. Dia juga menganjurkan kecintaan pada makanan segar bagi tiap usia. “Makanan yang berkualitas seharusnya menjadi hak, bukan keistimewaan,” kata Waters.

Yoshihiro Narisawa

Chef asal Tokyo Narisawa telah meraih juara pertama pada 50 Restoran Terbaik Asia 2013 untuk restorannya bernama Narisawa. Ia menekankan keberlanjutan dengan penggunaan bahan-bahan lokal dan musiman Jepang yang kemudian disajikan dengan perpaduan teknik memasak dari Jepang dan Prancis.

Tahun 2012, Narisawa ikut serta dalam  sebuah acara di Italia, Cook It Raw, di mana dia harus memasak makanan berbahan lokal dan mencari bahan-bahan di musim dingin. Narisawa ingin makan di kedai yang berdekatan dengan alam dan dia menganjurkan memasak dengan bahan segar dan alami serta mengunjungi pasar di sudut kota.

Ben Shewry

Tumbuh besar di lingkungan pertanian New Zealand, Ben Shewry bisa mengetahui pada usianya yang masih kecil bahwa makanan merupakan sesuatu yang lebih dari hanya untuk dimakan. Keluarganya tidak punya banyak uang tapi mereka memelihara binatang, menanam sayuran, mencari tumbuhan yang bisa dimakan, berburu dan memancing.

Hal itu membuatnya menghargai alam dan berkeinginan mempersembahkan perasaannya pada sebuah piring untuk dibagikannya kepada orang lain. Shewry, chef terkenal dunia pemilik restoran Attica di Melbourne, Australia, memproduksi makanan yang punya hubungan dengan tanah, orang-orang dan budaya.

Dia menggunakan tanaman lokal yang hanya dikenal masyarakat pribumi dan memanen sendiri tumbuhan liar yang dapat dimakan. Dalam buku memasaknya, Origin: The Food of Ben Shewry, dia menjelaskan alasan pribadinya untuk keberlanjutan, dan pengobatan dari bahan hewani dan konsumsi yang bertanggung jawab.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home