Listrik Tenaga Surya Lebih Murah Ketimbang dari Batubara
JERMAN, SATU HARAPAN.COM Energi surya menjadi salah satu sumber energi termurah dibandingkan dengan pembangkit listrik yang konvensional. Hal ini diungkapkan oleh kepala eksekutif pembangkit tenaga surya, Bernahrd Beneck.
Menurut Bernahrd Beneck, di Jerman tenaga surya sekarang dapat dihasilkan dengan biaya 10 sen Euro atau Rp 1.270 per kilowatt-jam (kWH). Itu adalah harga yang sangat baik. Oleh karena itu, biaya pembangkit listri tenaga surya jauh kompetitif dibandingkan cara konvensional.
Dengan banyak sinar matahari, umumnya biaya produksi listrik dari tenaga surya untuk setiap kilowatt-jam menjadi lebih kecil. Menurut dia, jika di daerah yang berlimpah penyinaran mataharinya, maka akan menghasilkan tenaga listrik dengan biaya kurang dari 10 sen Euro per kilowatt-jam.
Umumnya kita berasumsi bahwa pembangkit listrik tenaga surya di negara-negara yang kaya matahari akan menghasilkan listrik lebih murah daripada energi angin, batubara dan pembangkit listrik tenaga gas.
Penyedia energi harus memahami pengembangan energi tenaga surya tersebut. Semakin memahami pengembangannya, maka bisa diterapkan dalam perkembangannya di masyarakat.
Menurut Bernahrd Beneck, pembangkit listrik tenaga surya berskala besar dapat dijadikan sebagai energi utama. Hal ini menjadi potensi yang sangat besar, terutama di luar Eropa. Di Eropa terdapat kapasitas pembangkit listrik yang sudah tua dan digantikan dengan energi surya yang sangat terjangkau.
Pembangkit listrik tenaga surya terbesar ada di Templin, Jerman Timur, dengan kapasitas 128 megawatt. Pembangkit listrik ini memiliki banyak blok atau sel pembangkit listrik. Dengan penggunaan energi tenaga surya ini, produksi listrik jauh lebih efisien dan efektif jika dibandingkan batubara dan tenaga gas yang juga bisa menghasilkan energi listrik.
Kepala Institut Fraunhofer untuk solar sistem dan solar energi, Eicke Weber, memperkirakan bahwa biaya untuk tenaga surya akan mengurangi pemakian energi sampai tahun 2030.
Bernhard Beneck adalah CEO Belectric dan seorang pengembang pembangkit tenaga surya dan produsen yang berbasis di Jerman. Perusahaan itu memenangkan penghargaan di sebuah pameran yang diadakan di Munich.
Di Eropa, biaya untuk memproduksi listri setiap kilowatt -jamnya adalah tujuh sen Euro untuk tenaga angin, 10 sen untuk tenaga surya, 11 sen untuk gas, 15 sen untuk batubara, 27 sen untuk minyak dan nuklir antara 31 hingga 54 sen.(dw.de)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...