Chevron Hormati Keputusan Pemerintah Alihkan Blok Siak
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - PT Chevron Pasific Indonesia menghormati keputusan pemerintah yang pada akhirnya tidak memperpanjang kontrak di Blok Siak dan menyerahkan pengelolaannya ke PT Pertamina.
"Terus terang, perusahaan kecewa namun Chevron tetap menghormati keputusan pemerintah," kata Manager Komunikasi Chevron, Tiva Permata lewat surat elektronik kepada Antara di Pekanbaru, Jumat (29/11).
Tiva mengatakan Chevron berkomitmen untuk memastikan proses transisi yang aman dan efisien sebagai operator sementara Blok Siak.
Yang jelas, kata dia, Chevron sangat bangga karena telah menerapkan teknologi, praktek-praktek dan sumber daya manusia kelas dunia dalam mengelola lapangan-lapangan tua di Blok Siak secara aman, handal dan efisien untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Tiva menjelaskan, bahwa pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya Kontrak Karya pada September 1963.
"Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia. Kontrak di blok ini pun berlanjut pada tahun 1991 sampai 27 Nvomber 2013," kata dia.
Produksi minyak di Blok Siak pada akhir 2012 menurut dia mencapai 1.600 hingga 2.000 barel perhari.
Pemerintah sebelumnya di Jakarta telah megumumkan penghentian kontrak Blok minyak di Siak oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) serta Blok Kampar yang dikelola PT Medco EP Indonesia dan menyerahkan pengelolaan kedua blok tersebut kepada PT Pertamina.
"Pengelolaan kedua Blok tersebut mulai tanggal 28 November pukul 00.00 diserahkan kepada Pertamina sebagai perusahaan milik negara," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi baik dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) maupun Pertamina sehubungan pengalihan hak pengelolaan kedua blok minyak tersebut.
Penghentian kontrak Blok Siak oleh Chevron, lanjut kata Jero Wacik, didasarkan pada kinerja Pertamina yang dinilai sudah mampu mengelola blok yang memproduksi sekitar 2.000 barel minyak per hari.
Selain itu, kata dia, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron yang sudah 50 tahun dinilai sudah cukup lama, sehingga wajar apabila saat ini diserahkan kepada Pertamina.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...