China Hancurkan 3.000 Ton Produk Palsu dari Merek Terkenal
Perdagangan produk palsu di China diperkirakan lebih dari Rp 680 triliun pada tahun 2019.
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang China pada hari Kamis (10/11) menghancurkan sejumlah besar produk palsu yang mengaku berasal dari merek seperti Nike dan Louis Vuitton di sebuah acara yang diadakan di 17 provinsi dan kota, lapor penyiar negara CCTV.
Secara keseluruhan, 3.000 ton produk palsu senilai 500 juta yuan (setara satu triliun rupiah) dibakar, dibongkar atau dibuang ke tempat pembuangan sampah, kata CCTV.
Barang-barang yang diangkut termasuk merek produk olah raga minuman beralkohol dalam kemasan dari Treasury Wine Estates dan produsen baijiu kelas atas Kweichow Moutai, kata media pemerintah melaporkan.
Sebuah pernyataan dari Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar, yang tidak menyebutkan merek apa pun, mengutip pejabat Sichuan, Yang Xingping, yang mengatakan bahwa pemerintah telah memprioritaskan menindak pelanggaran, dan “secara paksa memperbaiki fenomena ilegal dan kacau melalui tangan besi.”
“Operasi penghancuran” adalah bagian dari Pekan Publisitas Kebijakan Persaingan Sehat China 2022. Pertunjukan publik seperti itu tidak jarang terjadi di negara ini, di mana produksi palsu tetap menjadi industri besar meskipun ada upaya untuk memberantasnya.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan memperkirakan perdagangan global produk palsu mencapai US$464 miliar (setara Rp 680 triliun) pada tahun 2019 dan mengatakan ledakan e-commerce pada 2020-21 menyebabkan pertumbuhan besar dalam pasokan barang-barang tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...