Jokowi Ajak Eropa Atasi Krisis, Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik pada Jepang
PHNOM PENH, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja di Phnom Penh, hari Sabtu, 12 November 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengajak Uni Eropa untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dan ASEAN.
“Kondisi dunia tidak membaik, krisis multidimensi harus kita hadapi antara lain krisis pangan, krisis energi, dan inflasi. Hanya satu opsi untuk menangani tantangan tersebut yaitu kerja sama,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Presiden Dewan Eropa mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Presidensi G20 Indonesia di tengah situasi yang sedang tidak mudah seperti sekarang ini.
“Dewan Eropa mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia, kata Michel.
Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara itu, dalam pertemuan ASEAN-Jepang, Jokowi mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik. “Jepang memiliki kapasitas besar dalam infrastruktur dan industri hijau. Salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik,” kata Jokowi dalam KTT yang dihadiri pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
ASEAN menurut Jokowi, memiliki potensi besar bagi pengembangan kendaraan listrik dengan estimasi pasar mencapai 2,7 miliar dolar AS di tahun 2027, sehingga Jepang dapat menjadi mitra utama ASEAN melalui alih teknologi dan investasi.
“Saya mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi, terutama dalam manufaktur mobil listrik dan produksi baterai,” kata Jokowi.
Sebagai pemilik 23% cadangan nikel dunia, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia tengah mengembangkan eksosistem industri kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir dengan target produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun di tahun 2030 dengan pengurangan total emisi karbondioksida 3,8 juta ton.
“Kami juga telah menetapkan peta jalan pengembangan industri kendaraan berbasis baterai. Upaya ini akan mempertebal kontribusi kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth dan di saat yang sama pada upaya global atasi iklim,” kata Presiden.
Tahun depan ASEAN dan Jepang akan memperingati 50 tahun kemitraan. Presiden Jokowi berharap momentum emas tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun ekonomi kawasan yang lebih tangguh dan hijau.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...