China Marah, Menolak WHO Mengundang Taiwan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China pada hari Kamis (19/5) dengan marah menolak seruan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengundang Taiwan ke pertemuan tahunannya, setelah Amerika Serikat mendorong pulau demokratis itu untuk berpartisipasi.
Taiwan telah dihalangi untuk menghadiri majelis dalam beberapa tahun terakhir oleh China, yang menganggap pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang akan dipersatukan kembali dengan daratan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan AS sangat menganjurkan WHO untuk mengundang Taiwan untuk mengambil bagian dalam Majelis Kesehatan Dunia tahunan sebagai pengamat, dan mengkritik pengecualiannya itu sebagai "tidak beralasan."
Beijing mengecam dalam menanggapi komentar tersebut. "Kami dengan tegas menentang pernyataan relevan yang dikeluarkan oleh AS," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, Kamis (19/5).
“Hanya ada satu China di dunia, dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut,” katanya dalam briefing reguler.
Zhao menambahkan bahwa partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional, termasuk WHO, harus ditangani sesuai dengan “prinsip satu-China.”
Taiwan dikeluarkan dari WHO pada tahun 1972, setahun setelah kehilangan kursi "China" di PBB dari Republik Rakyat China.
Namun negara itu diizinkan untuk menghadiri pertemuan tahunan teratas WHO antara tahun 2009 dan 2016 sebagai pengamat ketika hubungan dengan China lebih hangat.
Tetapi Beijing telah meningkatkan kampanyenya untuk menekan Taipei sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa, karena dia menolak untuk mengakui pendiriannya bahwa Taiwan yang demokratis dengan pemerintahan sendiri adalah bagian dari China.
Zhao menambahkan pada hari Kamis bahwa “setiap upaya untuk memainkan kartu Taiwan” atau menggunakan pulau itu untuk melawan China “pasti akan gagal.”
Tetapi Blinken, dalam pernyataan sebelumnya, mengatakan: “Ketika kami terus memerangi COVID-19 dan ancaman kesehatan lainnya yang muncul, isolasi Taiwan dari forum kesehatan global terkemuka tidak beralasan dan merusak kerja sama kesehatan masyarakat global yang inklusif.”
Kementerian Luar Negeri Taiwan pada hari Kamis menyatakan penyesalan dan ketidakpuasan karena belum menerima undangan untuk menghadiri pertemuan WHO di Jenewa. “Pihak kami berterima kasih kepada AS karena memimpin dan berkolaborasi dengan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk membantu memperluas partisipasi internasional Taiwan,” kata kementerian itu.
Majelis Kesehatan Dunia dijadwalkan berlangsung pada 22-28 Mei. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...