China Menindak Lembaga dan Individu Kanada Terkait Uyghur dan Tibet
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China mengatakan pada hari Minggu (22/12) bahwa mereka mengambil tindakan balasan terhadap dua lembaga Kanada dan 20 orang yang terlibat dalam masalah hak asasi manusia terkait Uyghur dan Tibet.
Langkah-langkah tersebut, yang mulai berlaku pada hari Sabtu (21/12), termasuk pembekuan aset dan larangan masuk dan targetnya termasuk Proyek Advokasi Hak Uyghur Kanada dan Komite Kanada-Tibet, kementerian luar negeri China mengumumkan di situs webnya.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Beijing melakukan pelanggaran yang meluas terhadap warga Uyghur, minoritas etnis yang sebagian besar beragama Islam yang jumlahnya sekitar 10 juta di wilayah barat Xinjiang, termasuk penggunaan kerja paksa massal di kamp-kamp. Beijing membantah adanya pelanggaran.
China merebut kendali Tibet pada tahun 1950 dalam apa yang digambarkannya sebagai "pembebasan damai" dari perbudakan feodalistik. Namun, kelompok hak asasi manusia internasional dan orang buangan, secara rutin mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pemerintahan represif China di wilayah Tibet.
Untuk kedua lembaga tersebut, China mengatakan akan membekukan "harta bergerak, harta tidak bergerak, dan jenis harta lainnya di wilayah China." China juga membekukan harta milik 15 orang di lembaga Uyghur dan lima orang di komite Tibet, melarang mereka memasuki China, termasuk Hong Kong dan Makau.
Panggilan telepon ke kedutaan besar Kanada di Beijing tidak dijawab. Reuters tidak menerima tanggapan langsung dari kelompok hak asasi manusia atau Global Affairs Canada. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Cara Aktifkan KJP Plus yang Telah Dicabut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus merupakan salah satu program pemerintah P...