China Raih 4,2 Triliun US Dollar Dari Properti
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - China memimpin lonjakan investasi untuk kawasan Asia Pasifik. Sektor properti komersial menyumbangkan 4,2 Triliun US Dollar pada tahun 2012. Ini disebabkan pertumbuhan ekonomi melaju pesat, seiring meningkatnya investasi modal dan dukungan pada pembangunan. Hal ini diutarakan broker yang berbasis di London DTZ.
Investor membeli 300 Milyar US Dollar properti komersial di seluruh wilayah Asia Pasifik. Laporan DTZ menunjukkan pembelian ini meningkat sebesar delapan persen dari tahun 2011. China berhasil melampaui Jepang, dan menjadi pasar terbesar di kawasan ini dengan investasi sebesar 1,5 Triliun US Dollar, naik dari 1,3 Triliun US Dollar pada tahun 2011, kata DTZ.
Permintaan penyewa akan kantor berkualitas tinggi di Beijing, menyebabkan peningkatan 23 persen harga sewa pada 2012. Sementara di Shanghai, meningkatnya permintaan dari perusahaan-perusahaan global mendorong beberapa perusahaan untuk mencari area lain dengan harga sewa yang lebih rendah, ini dikatakan dalam laporan pada bulan Januari oleh broker Knight Frank LLP. China, India dan Indonesia melihat momentum terkuat berada di konsumen ritel, pengembang dan aktivitas investor di dunia, broker Jones Lang LaSalle Inc (JLL) momentum retail real estate index menunjukan untuk tahun 2012.
"Pertumbuhan investasi saham di Asia Pasifik ini, diperkuat oleh pasar negara berkembang yang berada di bagian belakang fundamental ekonomi yang kuat," kata Kepala Forecasting DTZ, Kate Barrow, dalam laporannya, seperti yang dikutip kantor berita Bloomberg.
Laporan tersebut juga mengatakan wilayah Asia-Pasifik mungkin menawarkan hasil terbaik, namun sumber produk unggulan dapat menjadi masalah, dengan kelangkaan tema aset utama yang berlaku di seluruh wilayah.
Nilai investasi di Jepang naik satu persen pada 2012 dari tahun sebelumnya, setelah empat tahun menurun, lanjut DTZ. Di Australia, investasi naik tiga persen, dari pertumbuhan tujuh persen tahun sebelumnya.
Eropa mengalami peningkatan sebesar tiga persen. Di Amerika Utara, pertumbuhan saham yang diinvestasikan turun 0,5 persen, dan nilai-nilai juga turut jatuh, tutup laporan tersebut.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...