Christianto Wibisono: Pilih Presiden yang Bervisi ke Depan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonom Christianto Wibisono menyebutkan dengan kekuatan ekonominya harusnya Indonesia memilih presiden tidak hanya untuk negaranya, tetapi memilih presiden yang bervisi ke depan.
“Presiden itu bukan hanya Presiden Indonesia, tetapi harus berusaha menjadi Presiden ASEAN. Kita harus berani, karena pada 2015 nanti (pasar) ASEAN sudah terbuka. Kita harus siap menyerbu Vietnam, Thailand, dengan ekonomi kita. Presiden mendatang harus berani melakukan tindakan, terobosan, di mana aset kita yang besar antara lain sumber daya alam. Kita harus berani membuka perkebunan besar supaya bisa ekspor dan menjadi gudang pangan ASEAN.” kata Christianto Wibisono dalam acara talkshow di event Marketing Week di Jakarta pada Minggu (11/5).
Membangun Indonesia yang kuat secara ekonomi ditegaskan pendiri Institut Kepresidenan Indonesia (IKI) itu. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini sebesar 10 ribu triliun rupiah. Sebesar 18 persen dari total PDB, berasal dari pemerintah. Sementara 82 persen berasal dari nonpemerintah. Dia berharap pemerintah mendatang mampu menggerakkan sisanya supaya bisa bersaing di ASEAN. Hal itu merupakan tantangan presiden mendatang.
“Itu semua bisa tercapai kalau pemerintah bisa membangun infrastruktur yang bersifat sosial maupun fisik. Bank Dunia minggu lalu mengumumkan Indonesia sudah masuk 10 besar. Kita ini hampir 5 ribu dolar per kapita. Jadi kalau presiden dan DPR itu kompak, win win solution, semua kebagian, gotong royong, pasti maju. Prsiden baru akan berjuang menuju 10 dolar per kapita,” kata Christianto Wibisono.
“Masalah seperti ini mendesak dibicarakan dan dituntaskan presiden bersama DPR. DPR itu jangan kerjanya hanya membentuk pansus. Industri yang paling maju di Indonesia itu industri pansus. (Pansus) itu tidak bisa dieksor. Kita musti ekspor barang, mobil, karet…,” katanya.
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...