Cia Paskibraka: Pemuda Harus Tingkatkan Spiritual Rohani
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemuda Indonesia harus senantiasa meningkatkan jiwa spiritual rohaninya. Hal tersebut merupakan salah satu kunci agar tidak terlibat dalam tindak korupsi bila kelak menjadi pemimpin.
Begitulah solusi yang diberikan siswi Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Penabur Gading Serpong yang menjadi pembawa baki Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, 17 Agustus 2015 lalu, Maria Felicia Gunawan, agar pemuda Indonesia tidak menjadi generasi penerus korupsi.
“Bila pemuda bisa menanamkan nilai keagamaan dalam jiwanya dengan baik, maka perilaku korupsi dapat dihindari. Sebab, sebagai siswa kelas XI SMA, saya berpandangan masalah korupsi itu ada di pertumbuhan rohani dan spiritual yang selalu merasa tidak puas, dan tidak dekat dengan Tuhan,” ujar sosok yang akrab disapa Cia itu kepada satuharapan.com, di sekolahnya, hari Jumat (23/10).
Menurut dia, salah satu penyebab banyak masyarakat Indonesia yang melakukan tindak korupsi adalah rasa puas yang tidak kunjung dimiliki. Masyarakat Indonesia juga terkadang merasa diri paling hebat dan benar.
“Merasa belum cukup, tidak takut dengan siapapun, merasa bisa menyogok polisi, terus merasa apa yang dia lakukan semuanya benar,” tutur Cia yang coba mendeskripsikan sikap para koruptor.
Pemuda Harus Mau Diproses
Lebih lanjut, Cia mengungkapkan pemuda tidak bisa hanya dilihat dari umur, pemuda adalah sosok yang memiliki keinginan bekembang dan diproses menjadi lebih baik.
“Kalau berdasarkan aturan pemerintah, pemuda itu dari umur 17 sampai 30 tahun. Tapi buat saya, pemuda bukan hanya dari umur, melainkan dari apa yang ada dalam jiwa seseorang itu. Bagaimana keinginan dia untuk mengeksplorasi dunia, berkembang dan diproses menjadi lebih baik, dia dapat dikategorikan pemuda,” ucap dia.
Saat ditanya sosok pemuda Indonesia ideal saat ini, menurut Cia, harus kuat dan memiliki rasa cinta Tanah Air yang besar. Meskipun Indonesia telah merdeka sejak 70 tahun silam, pemuda harus memiliki semangat membawa Indonesia menjadi negara lebih baik.
“Menurut saya kalau kita dari deklarasi Sumpah Pemuda 87 tahun lalu, di mana saat itu pemuda itu memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme menyatukan bangsa, saat ini Indonesia membutuhkan yang bisa menguatkan bangsa dan memabawa Indonesia menjadi negara lebih baik,” kata Cia.
Dia pun tidak menampik, bahwa banyak pemuda Indonesia saat ini yang bersikap apatis pada masalah bangsa. Namun, Cia melihat masih banyak pemuda Indonesia yang memiliki perhatian besar bagi bangsa dan negara, para pemuda itu sadar bahwa masa depan Indonesia ada dalam tangan mereka.
“Memang banyak pemuda yang cuek dengan masalah bangsa, mereka beranggapan negara ini bukan urusannya. Tapi di sisi lain, masih banyak juga pemuda yang dari bangku SMA sudah punya perhatian besar untuk bangsanya, mereka sadar masa depan bangsanya itu benar-benar ada di tangan mereka, mereka sadar akan menjalankan negara ini di masa akan datang,” ujar Cia.
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...