Cile Selidiki Kematian Penyair Pablo Neruda
Sebagai Penyair Dia Meraih Pengharaan Nobel Sastra pada Tahun 1971. Diduga Keras Dia Dibunuh oleh Rezim Diktator Augusto Pinochet.
CILE, SATUHARAPAN.COM – Cile kembali menyelidiki penyebab kematian penyair dan opemenang Hadiah Nobel, Pablo Neruda, yang diduga dibunuh oleh rezim diktator Cile, Augusto Pinochet.
Setelah makamnya dibongkar dan penyelidikan dilakukan atas sisa-sisa jenazahnya, pada hari Selasa (26/4) Neruda kembali dimakamkan di resor Isla Negra yang menghadap Samudra Pasifik, di mana dia ingin dimakamkan.
Kematian Neruda yang secara resmi disebutkan akibat kanker prostat sebenarnya masih diragukan, dan penyebab kematiannya masih misterius. Namun banyak tuduhan ditujukan pada rezim diktator Pinochet yang membunuhnya.
Tiga Tahun Penyelidikan
Tiga tahun dilakukan penyelidikan untuk menguji untuk kemungkinan jejak racun. Penyelidikan juga dilakupan pada peti mati dan bantalan sisa-sisa jenazah Neruda dimakamkan di bekas rumahnya.
Pablo Neruda, adalah penyair terkenal, dan juga seorang politisi, diplomat dan bohemian. Dia meninggal pada tahun 1973 dalam rusia 69 tahun, hanya beberapa hari setelah Pinochet, panglima militer Cile, menggulingkan presiden sosialis, Salvador Allende, dalam kudeta berdarah.
Dia dikenal sebagai penulis dan juga anggota terkemuka Partai Komunis Cile. Dia tengah bersiap untuk melarikan diri ke pengasingan di Meksiko untuk memimpin perlawanan terhadap rezim Pinochet, sebelum meninggal di klinik Santiago. Di sana dia dirawat karena kanker prostat, menurut catatan resmi kematiannya.
Namun demikian, keraguan telah dinyelimuti kematiannya sejak mantan sopirnya mengaku bahwa Neruda diberi suntikan misterius di dadanya. Sebuah tim internasional kemudian meneliti sisa-sisa jenazah itu dan hasilnya akan dirilis pada bulan Mei.
Ilmuwan forensik di University of Murcia di Spanyol mengatakan tahun lalu bahwa mereka telah mengidentifikasi infeksi besar yang terlihat dari bakteri di sisa-sisa tubuh Neruda. Hal itu menyulut kembali kecurigaan dari keluarganya bahwa dia dibunuh.
Kementerian dalam negeri Cile mengatakan bahwa strain bakteri, Staphylococcus aureus, tidak terjadi secara alami dan mungkin telah tumbuh di laboratorium. Dan analisis DNA pada bakteri itu tengah dilakukan.
Pada bulan Februari, menurut AFP, pengadilan Cile memerintahkan agar sisa-sisa jenazah penyair itu dikembalikan ke makamnya. Hakim mengatakan bahwa analis forensik untuk menjaga sampel tulang kecil di tangan untuk pemeriksaan lebih lanjut, jika diperlukan.
Makam Pablo Neruda di Resor Isla Negra. (Foto: ist)
Sudah Terlalu Lama
Neruda memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1971 "untuk puisi yang dengan kekuatan elemental dari aksi untuk membawa impian bagi hidup dan nasib sebuah benua," menurut pernyataan komite penghargaan itu.
Pengacara yang membawa kasus ini, Eduardo Contreras, telah diperiksa, dan mengatakan kepada AFP bahwa karena begitu lama waktu berlalu, ada risiko bahwa tes akan sulit meyakinkan. "Meskipun semua bukti menunjuk ke suatu kejahatan, maka akan secara teknis sangat sulit untuk membuktikan," katanya.
Tapi "siapa saja yang melihat ribuan volume bukti" akan menyimpulkan bahwa Neruda dibunuh, kata dia menambahkan.
Pinochet, yang memerintah Cile selama 17 tahun, membangun sebuah rezim dengan membunuh sekitar 3.200 aktivis sayap kiri dan lawan politik yang dicurigai.
Dia meninggal pada tahun 2006 pada usia 91 tanpa pernah dihukum karena kejahatan yang dilakukan oleh rezimnya.
Dua puluh enam tahun setelah kembali ke demokrasi, Neruda dihargai sebagai pahlawan di negara asalnya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...