Cisco PHK 5.500 Karyawan
SAN JOSE, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat, Cisco Systems, akan memberhentikan 5.500 karyawaan atau hampir tujuh persen dari total karyawannya pada kuartal pertama tahun ini. PHK ini akan memberikan penghematan US$ 400 juta bagi perusahaan, dalam upaya menggeser fokus dari bisnis perangkat keras (hardware) ke perangkat lunak bermargin lebih tinggi.
Langkah pergeseran secara bertahap ke bisnis seperti keamanan dan hal-hal yang berkaitan dengan internet, merupakan upaya perusahaan merespons perlambatan permintaan atas produk tradisional Cisco oleh pelanggan konvensionalnya yakni perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Cisco saat ini mendapat kompetisi yang kencang dari perusahaan seperti Huwaei dan Juniper Networks.
Reuters melaporkan pendapatan di bisnis router perusahaan turun 6 persen pada kuartal keempat yang berakhir 30 Juli, sementara pendapatan dari unit switching naik 2 persen. Pesanan dari penyedia layanan turun 5 persen, dan pendapatan di pasar negara berkembang turun 6 persen, kata Cisco.
Cisco, perusahaan yang berkantor pusat di San Jose, California ini, memproyeksikan pendapatan akan mendatar pada kuartal pertama. Perusahaan memperkirakan laba per saham yang disesuaikan sebesar 58-60 sen per saham, lebih rendah dibandingkan perkiraan Wall Street yang sebesar 60 sen.
"Kami tidak yakin bagaimana merumuskan perbaikan apa pun" di dua area, kata CEO Cisco, Chuck Robbins, dalam sebuah pertemuan dengan para analis.
Robbins telah mengarahkan Cisco ke arah perangkat lunak dan layanan berbasis langganan, Layanan keamanan, yang menurut Robbins adalah prioritas utama dari semua pelanggan, membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16 persen di kuartal ini.
Perusahaan ini mengklaim adanya peningkatan penghematan yang ditunjukkan meningkatnya margin pendapatan operasi pada kuartal keempat. "Itu bagian dari apa yang kita arahkan dalam pergeseran ke perangkat lunak," kata Kelly A. Kramer, direktur keuangan Cisco.
Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa perusahaan ini akan memberhentikan 14.000 karyawan yang merupakan 12 persen dari seluruh tenaga kerja.
Seluruh pekerja Cisco saat ini lebih dari 70.000.
Menurut laporan CRN, Cisco membutuhkan kompetensi yang berbeda dalam upaya menggeser bisnis inti perusahaan, yang belakangan ini banyak melakukan investasi pada produk baru seperti perangkat lunak data analitik dan piranti data berbasis cloud.
Menurut CRN, perusahaan sudah mengajukan berbagai program pensiun dini kepada karyawan. (Reuters/New York Times/The Star Online))
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...