Clinton Bantah Tolak Sebut Aktor Tragedi Orlando Islam Radikal
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kandidat Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, membantah tuduhan pesaingnya, Donald Trump, yang menuduh dia dan Presiden Barack Obama, enggan menjuluki pelaku Tragedi Orlando sebagai Islamis radikal.
Hillary Clinton menegaskan, istilah jihadis radikal yang ia pergunakan untuk menggambarkan teroris pelaku serangan memiliki arti yang sama dengan Islamis radikal. Namun, ia menegaskan, yang lebih penting sesungguhnya bukan soal penamaan, melainkan tindakan untuk mencegahnya.
"Semua pembicaraan, hasutan dan retorika dia (Donald Trump) tidak akan memecahkan masalah. Saya tidak akan menjelekkan dan menghasut dan menyatakan perang terhadap seluruh agama, "kata Clinton dalam acara Today di saluran televisi NBC.
Clinton menuduh dengan terlalu meributkan julukan, Donald Trump sesungguhnya sedang mengumumkan perang terhadap semua agama.
"Saya pikir Trump, seperti biasa, terobsesi dengan nama panggilan dan dari perspektif saya, yang penting adalah apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan. Adalah penting bahwa kami menangkap bin Laden, tidak penting nama apa kita disebut dia, " kata dia, merujuk pada pembunuhan pemimpin al Qaeda Osama bin Laden saat dia menjadi menteri luar negeri.
Sebelumnya Trump telah menyerukan Clinton keluar dari pertarungan pilpres karena keengganannya menyebut Islam radikal terhadap pelaku teror Orlando.
Clinton mengatakan bahwa Trump belum mendengarkan dirinya, dan bersikeras bahwa mengatakan "jihadis radikal" dan "Islamis radikal" memiliki arti yang sama.
"Bagi saya, jihadis radikal, Islamis radikal, saya pikir berarti hal yang sama. Saya senang untuk menyebut keduanya, tetapi itu tidak penting, " katanya.
"Semua pembicaraan dan hasutan dan retorikanya tidak akan memecahkan masalah. Saya tidak akan menjelekkan dan menghasut dan menyatakan perang terhadap seluruh agama. "
"Saya jelas mengatakan bahwa kita menghadapi musuh teroris yang menggunakan Islam untuk membenarkan membantai orang-orang tak bersalah," tutur dia.
"Kita harus menghentikan mereka dan kita akan. Kita harus mengalahkan teroris jihadis radikal dan kita akan melakukannya."
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...