Commuter Line Hanya Beroperasi Sampai Manggarai
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Layanan KRL Commuter Line pada Senin (9/2), yang berangkat dari arah Depok dan Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota dan jalur lingkar atau Sudirman-Tanah Abang-Jatinegara hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai.
Hal itu terjadi karena banjir menggenangi sejumlah wilayah terutama di kawasan Jakarta Pusat akibat hujan yang mengguyur sejak Minggu (8/2) malam hingga Senin (9/2).
"Perjalanan KRL dari Bogor/Depok menuju Jakarta Kota dan jalur lingkar hanya dapat dilakukan sampai dengan Stasiun Manggarai, akibat genangan air yang sudah berada di atas permukaan rel di Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Tanah Abang, dan lintasan jalur rel antara Stasiun Tanah Abang-Sudirman," demikian kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (9/2).
Perjalanan yang hanya beroperasi hingga Manggarai juga berlaku untuk KRL relasi Bekasi-Jakarta Kota.
Sementara itu, untuk relasi KRL menuju Tanah Abang yang berangkat dari Maja/Parung Panjang/Serpong juga hanya beroperasi hingga Stasiun Palmerah.
Sedangkan, genangan air yang menggenangi jalur rel antara Kampung Bandan-Kemayoran mengubah pola operasi, dengan menjalankan KRL feeder dari Jatinegara-Pasar Senen dan sebaliknya.
Karena itu, lanjut Eva, KCJ menyarankan pengguna jasa yang ingin menuju wilayah-wilayah yang belum dapat dilalui KRL menggunakan moda transportasi lain.
BNPB Maklumatkan Jakarta Dikepung Banjir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Ibukota Jakarta semakin dikepung banjir, dengan ketinggian air terus meningkat di beberapa wilayah.
"Khusus di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (9/2).
Dia menjelaskan, hingga kini hujan masih terus turun dan diperkirakan hingga sore nanti hujan deras masih akan turun.
"Pada Senin pukul 12.00 WIB Pintu Air Karet terukur 630 sentimeter. Artinya Siaga I. Dengan tinggi air lebih dari 600 sentimeter maka daerah-daerah yang teredam banjir adalah beberapa wilayah di Jakarta Pusat," kata dia.
Daerah tersebut adalah Stasiun Tanah Abang, Jati Baru, Petamburan, Jati Pinggir, JPO antara Roxy, Latumenten, Teluk Gong, perumahan nelayan Kapuk, dan Muara Angke.
Sementara itu pintu air di beberapa sungai juga bergerak naik.
“Pintu air Katulampa naik menjadi 80 sentimeter (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB. Pintu Manggarai naik menjadi 800 sentimeter (Siaga III) pukul 11.00 WIB dan 825 sentimeter (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB,” kata dia.
Muka air pada pintu air Pasar Ikan sudah setinggi 208 sentimeter (Siaga II), sedangkan pintu air Pluit naik menjadi 30 sentimeter.
Dengan kondisi seperti ini banjir diperkirakan berpotensi meluas, apalagi pasokan air dari hulu makin meningkat sementara wilayah hilir sudah terendam banjir.
"Warga di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung yaitu di Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan harus waspada banjir. Banjir masih menggenangi Air Mancur depan Indosat arah Jalan Abdul Muis setinggi 50 sentimeter sehingga tidak bisa dilewati. banjir di Kelapa Gading dan Sunter juga makin naik," kata dia.
Dia mengimbau masyarakat selalu waspada.
"Banjir Jakarta bukan saja disebabkan oleh luapan sungai, tapi buruknya drainase perkotaan dan tata ruang yang tak terkendali menyebabkan banjir makin sulit ditangani," kata dia. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...