COVID-19: Dokter Menyarankan Warga Membut Zonasi Sendiri di Rumah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dr Norman Zainal, SpOt mengatakan bahwa selain memakai masker, ada baiknya warga masyarakat membuat zonasi di rumahnya masing-masing untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19).
Dalam perbincangan yang diposting di situs Satgas Penanganan COVID-019, hari Jumat (2/10) dia memberikan contoh bahwa halaman depan itu zona merah, juga tempat menyimpan sepatu, sandal. Sedangkan ruang tamu itu zona kuning, dan kamar tidur zona hijau.
"Zona hijau dan kuning itu harus dipertahankan dan dibersihkan menggunakan cairan disinfektan sehingga bisa mengusir kuman," katanya.
Sebelumnya banyak diberitakan bahwa penularan virus corona pada klaster keluarga cenderung meningkat, dan diharapkan anggota keluarga saling menjaga dan melaksanakanprotokolkesehatan di rumah.
Norman juga menyebutkan bahwa pemakaian masker menjadi alat mencegah penularan virus corona yang secara ilmiah diyakini mencegah penularan melalui droplet. Itu sebabnya, pemerintah memproduksi masker agar harganya terjangkau bagi masyarakat.
Norman menyebutkan sosialisasi patuh protokol kesehatan perlu sarana pendukung untuk mempermudah. Sebagai contoh, “Siapkan keran atau ember berisi air untuk mencuci tangan di setiap rumah," katanya
Pada kesempatan itu, dari tim pakar Satgas, Dr. Turro Wongkare mengatakan bahwa COVID-19 bukan kutukan, setapi penyakit seperti yang lain. Penderita COVID-19 sama seperti orang mengindap penyakit TBC yang menggunakan masker dan membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan.
"COVID-19 itu bukan kutukan. COVID-19 penyakit biasa yang menular sama dengan TBC, cacar, dan flu. Hanya yang ini mematikan, dan kalau tidak mengikuti protokol orang bisa terpapar," kata Turro.
Terpapar COVID-19 juga bukan berarti akhir dari perjalanan hidup. Namun sama halnya dengan penderita TBC, berpotensi sembuh. Maka, warga masyarakat harus tetap beraktivitas berdampingan dengan COVID-19, baik yang sudah terpapar ataupun belum. Tentu saja dengan mengubah kebiasaan hidup secara keseluruhan dan patuh pada protokol kesehatan. Bukan hanya sekadar mencuci tangan, tapi bekerja dan beraktivitas dari rumah.
"Ini sesuatu yang biasa, mengubah hidup secara keseluruhan. Ini (COVID-19) sama dengan penyakit lainnya. Jangan dijauhi, apalagi sampai dikucilkan," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...