COVID-19 Indonesia, Kasus Baru: 37.492
Kemenkes: sebagian Pasien COVID-19 meninggal adalah lansia dengan komorbid dan belum divaksin lengkap.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kasus COVID-19 di Indonesia, hari Selasa (8/2) bertambang sebanyak 37.492 kasus, dan total kasus sejak awal pandemi mencapai 4.580.093 kasus.
Sementara itu, kasus aktif tercatat bertambah sebanyak 26.701 kasus dan totalnya menjadi 233.062 kasus. Kasus aktif terbanyak tercatat di Provinsi DKI Jakarta (81.660 kasus), Jawa Barat (64.114 kasus), Banten (37.846 kasus), Bali (12.815),dan Jawa Timur (7.944 kasus), serta Jawa Tengah (7.776 kasus).
Pasien sembuh tercatat sebanyak 10.708, dan total kesembuah mencapai 4.202.312 pasien, Pasein meninggal tercatat sebanyak 83 orang, dan total kematian akibat COVID-19 tercatat mencapai 144.719 orang.
Program vaksinasi mencatat penerima vaksin dosis pertama bertambah sebanyak 344.172 dan totalnya menjadi 187.047.562.
Penerima vaksin dosis kedua bertambah sebanyak 970.694 dan totalnya menjadi 132.090.119. Penerima vaksin dosis ketiga (booster) bertambah 329.786 dan totalnya menjadi 5.878.217 orang.
Pasien di Rumah Sakit
Sementara itu Kementerian Kesehatan menyebutkan, data pasien COVID-19 hari Selasa (8/2) yang dirawat di rumah sakit masih dalam kapasitas yang memadai yakni 23,86%. Jumlah ini bahkan lebih rendah dari data Senin (7/2) lalu yang mencapai 24,77%.
Kebijakan untuk merawat pasien sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas diharapkan mampu meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan.
“Kami perkirakan dengan mengimbau pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan untuk isolasi mandiri dan isolasi terpusat mengurangi hingga 70% beban rumah sakit,” kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.
Hingga Minggu (6/2), dari 58 pasien bergejala berat yang dirawat di rumah sakit vertikal Kemenkes diketahui 60% pasien di antara mereka belum mendapat vaksinasi lengkap. Sementara itu juga tercatat bahwa 356 pasien meninggal, 42% dari mereka memiliki komorbid. Lalu 44% dari korban meninggal adalah lansia dan sebagian besar korban (69%) belum divaksinasi lengkap.
Melihat data tersebut, sangat efektif apabila pelayanan di rumah sakit difokuskan untuk merawat pasien dengan kondisi yang paling membutuhkan. Harapannya, dengan makin banyak pasien kritis yang bisa ditangani dan terselamatkan maka rasio kematian akan bisa ditekan hingga seminimal mungkin.
Dijelaskan, gejala Omicron sebagian besar relatif lebih ringan dari gejala varian Delta sebelumnya. Kemungkinan besar menurut diagnosa para ahli memperkirakan karena vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi. “Vaksinasi memberikan manfaat besar untuk mencegah pasien dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang sampai berat. Melengkapi vaksinasi COVID-19 memiliki sisi positif yang jauh lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Nadia.
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...