Crane yang Runtuh di Mekkah Milik Keluarga Osama Bin Laden
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Crane atau derek yang runtuh di Masjidil Haram Mekkah yang menelan korban jiwa 107 orang ternyata dioperasikan oleh perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Osama Bin Laden. Saudi Binladin Group (SBG) telah lama menjadi perusahaan favorit keluarga Kerajaan Arab Saudi untuk pengerjaan proyek di masjid tersebut.
Situs berita rt.com melaporkan pasca peristiwa tersebut pemerintah Arab Saudi telah melarang SBG yang dijalankan oleh saudara Osama bin Laden, yaitu Bakr bin Laden, untuk mendapat proyek baru. Sementara proyek yang kini tengah dijalankan oleh perusahaan itu, akan ditinjau ulang. Ini merupakan perintah dari Raja Salman sendiri.
Menurut kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency, hasil investigasi penyidik menyebutkan bahwa SBG "ikut bertanggung jawab atas kecelakaan" dan "tidak menaati aturan keselamatan."
Crane, yang diduga jatuh karena angin kencang, runtuh di atas jemaah yang telah berkumpul di luar masjid, sebelah Ka'bah, menyebabkan 107 kematian dan hampir 400 cedera.
"Posisi crane itu melanggar instruksi pengoperasian yang disiapkan oleh produsen," kata para penyidik, yang diharapkan akan memberikan laporan lengkap pada hari Jumat (18/9).
Anggota dewan direksi SBG direksi, ketua dewan direksi, Bakr Bin Laden, telah diberitahu untuk tetap berada di dalam negeri, sampai keputusan mengenai kecelakaan itu diumumkan.
SBG merupakan kontraktor yang disukai oleh rezim Saudi untuk proyek infrastruktur skala besar, dan telah mengerjakan proyek eskpansi Masjid Besar senilai US$ 27 miliar tersebut selama empat tahun. Jika proyek ini rampung, bangunan itu diharapkan akan bertambah luas 400.000 meter persegi - cukup besar untuk menampung 2,2 juta orang sekaligus.
Seorang insinyur SBG yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa kecelakaan itu merupakan "kehendak Allah," dan bahwa strukturnya telah beroperasi tanpa hambatan selama hampir pengerjaan konstruksi.
"Ia dipasang sedemikian rupa agar tidak mempengaruhi ratusan ribu jemaah di tempat itu dengan cara yang sangat profesional," katanya. "Ini adalah tempat yang paling sulit untuk bekerja karena sejumlah besar orang berada dim tempat tersebut."
Raja Salman telah mengumumkan bahwa keluarga dari semua korban yang terluka parah, serta mereka yang cacat permanen akan dikompensasi dengan 1 juta riyal ($ 267.000) dan orang-orang yang terluka akan diberikan setengah dari jumlah itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...