Crimea Pisah dari Ukraina, Ekonomi Dunia Tetap Stabil
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa, 18/3, pagi WIB), karena pasar mengesampingkan kekhawatiran gangguan pasokan energi Eropa Barat setelah Crimea dalam referendum yang disengketakan memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia. Wall Street dan Euro pun ditutup menguat.
Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman April, mengakhiri perdagangan pada 98,08 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun 81 sen dari penutupan Jumat (14/3).
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun 1,97 dolar AS menjadi 106,24 dolar AS per barel di perdagangan London, tingkat terendah sejak awal Februari.
"Denyut pasar saat ini menunjukkan sebuah pandangan konsensus bahwa minyak dan gas akan terus mengalir, sekalipun secara langsung melalui Ukraina," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Uni Eropa dan Amerika Serikat pada Senin menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap para pejabat Rusia dan Ukraina yang dianggap bertanggung jawab atas keputusan pemisahan diri semenanjung Crimea yang telah mengipasi perselisihan terburuk Timur-Barat sejak Perang Dingin.
Sementara otoritas separatis Crimea bergerak terhadap perusahaan-perusahaan energi dalam nasionalisasi pertama mereka setelah memutuskan semua milik negara Ukraina akan ditransfer ke kepemilikan Crimea.
Fawad Razaqzada, analis di pedagang Forex.com, mengatakan beberapa pasar merasa lega bahwa sanksi ekonomi tidak ditujukan untuk pemerintah Rusia.
"Lagi pula, itu tidak dalam kepentingan Eropa untuk memberlakukan pembatasan ekspor energi Rusia mengingat fakta bahwa mereka memasok sekitar sepertiga dari kebutuhan minyak dan gas Uni Eropa," katanya.
Evans, analis Citi Futures, mencatat bahwa produksi minyak Libya telah turun lagi karena negara itu kesulitan dengan blokade terminal-terminal minyak timur oleh para pemberontak sejak Juli tahun lalu, memotong ekspornya dari 1,5 juta barel per hari menjadi 250.000 barel.
"Pasar tampaknya telah menghargakan ekspor minimal," katanya.
Pada Senin pasukan SEAL angkatan laut AS menangkap sebuah kapal tanker minyak yang telah dimuati minyak mentah di pelabuhan yang dikuasai pemberontak di Libya timur dan melarikan diri ke laut, atas permintaan dari Libya dan Siprus. Komando angkatan laut membawanya ke sebuah pelabuhan Libya, Departemen Pertahanan AS mengatakan, tanpa mengidentifikasi tujuannya.
Pedagang sedang menunggu hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve pada Rabu. Bank sentral AS diperkirakan akan terus memangkas program stimulus besar-besarannya di tengah pemulihan ekonomi secara perlahan, konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu.
Euro Merayap Naik
Kurs euro naik tipis terhadap dolar pada Selasa pagi WIB, setelah AS dan Eropa menjatuhkan sanksi pada lingkaran dalam Rusia dan Ukraina yang mendukung keputusan Crimea untuk bergabung dengan Rusia.
Suara pro-Rusia yang sangat besar sudah diperkirakan, dan Amerika Serikat serta Uni Eropa bertindak cepat pada Senin memberlakukan sanksi ekonomi pada para pemimpin utama gerakan separatis yang mereka kecam sebagai pelanggaran hukum internasional.
Euro naik menjadi 1,3921 dolar pada sekitar 21.00 GMT (Selasa, 04.00 WIB), naik dari 1,3909 dolar pada akhir Jumat.
Mata uang Eropa juga menguat terhadap unit Jepang, dibeli 141,58 yen dibandingkan dengan 140,94 yen pada Jumat.
Dolar naik menjadi 101,68 yen dari 101,33 yen.
"Dunia sedang memantau untuk melihat bagaimana Rusia akan menanggapi sanksi-sanksi baru," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
Lien mengatakan euro diperdagangkan lebih tinggi karena sanksi tidak dikenakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, anggota keluarganya atau pejabat kunci ekonomi atau perbankan.
"Ini adalah khayalan untuk percaya bahwa ia akan goyah di bawah tekanan langkah-langkah yang lemah," tambahnya.
Lien memperingatkan krisis bisa meningkat, karena Rusia sudah mengancam untuk membalas terhadap sanksi-sanksi.
"Intinya adalah bahwa sangat sulit untuk bersikap optimis di bawah keadaan ini karena risiko material bahwa krisis di Ukraina akan mendalam dan untuk alasan ini kami memandang reli hari ini di EUR/USD dan pasangan mata uang utama lainnya dengan sangat hati-hati," katanya.
Dolar naik terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,8729 franc dari 0,8722 franc pada Jumat sore.
Pound Inggris merosot menjadi 1,6635 dolar dari 1,6645 dolar.
Saham Wall Street Tak Terpengaruh
Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), mengabaikan kekhawatiran geopolitik setelah pemungutan suara kontroversial pada Minggu oleh Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 181,55 poin (1,13 persen) menjadi ditutup pada 16.247,22.
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 17,70 poin (0,96 persen) menjadi menetap di 1.858,83, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berakhir naik 34,55 poin (0,81 persen) menjadi 4.279,95.
Kenaikan terjadi meski ketegangan atas Ukraina meningkat, karena Amerika Serikat dan Eropa mengumumkan sanksi terhadap tokoh-tokoh penting Rusia dan Ukraina untuk menghukum dukungan mereka terhadap pemisahkan diri Crimea.
Mace Blicksilver, seorang direktur di Marblehead Asset Management, mengatakan ia terkejut oleh reli yang kuat. Tetapi sementara peristiwa-peristiwa di Ukraina 24 jam terakhir menunjuk berlanjutnya perpecahan geopolitik, tidak ada yang mengejutkan, katanya.
Namun, reli kemungkinan tidak akan bertahan, Blicksilver memperingatkan.
"Tidak terlihat seperti kita akan memulai leg lain dari pasar yang bergairah," katanya.
General Motors naik 1,6 persen meskipun mengumumkan penarikan 1,8 juta lebih kendaraan menyusul penarikan sebelumnya 1,62 juta kendaraan lain. Perusahaan juga mengatakan akan mengalokasikan biaya 300 juta dolar AS untuk biaya perbaikan.
Yahoo, yang memegang 24 persen saham Alibaba, melonjak 4,0 persen karena berita bahwa pemain e-commerce China bermaksud menawarkan saham kepada publik AS.
Perusahaan penyewaan kendaraan Hertz melonjak 4,8 persen menyusul sebuah laporan bahwa pihaknya berencana melakukan pemisahan (spin-off) usaha penyewaan peralatan konstruksinya.
Under Armour, yang membuat pakaian olahraga, mengumumkan pemecahan saham dua-untuk-satu saham, mengirim sahamnya 2,0 persen lebih tinggi.
VeriSign, pemimpin dalam nama domain, terpukul di tengah berita bahwa Badan Telekomunikasi dan Informasi Nasional AS akan mengalihkan kontrol nama-nama domain ke sebuah badan internasional. Citigroup mengatakan pergantian itu memicu ketidakpastian untuk sahamnya sehingga turun 5,8 persen.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,70 persen dari 2,65 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,63 persen dari 3,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...