Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Negara

Warga Argentina berenang di kolam saat cuaca panas di Buenos Aires, Argentina pada 14 Januari 2017. Franck Fife/AFP

Para siswa berjalan menuju sebuah tempat ujuan masuk perguruan tinggi di bawah turunnya salju di Gifu pada 15 Januari 2017. Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan terhadap badai salju dan akumulasi berat di wilayah pesisie Laut Jepang. Stringer/Jiji Press/AFP

Seorang wanita berjalan di sepanjang kolam yang beku di Moskow saat suhu jatuh ke minus 10 derajat celcius pada 11 Januari 2017. Yuri Kadobnov/AFP

Orang-orang mendinginkan badan di turnamen tenis Sydney International di Sydney 11 Januari 2017. Sydney mengalami cuaca panas hingga 40 derajat Celsius, membuat pantai dipenuhi orang dan pemerintah mengeluarkan peringatan kebakaran hutan dan untuk menjaga hidrasi. AFP PHOTO/Peter Parks

Sebuah rumah berada di tepi jurang setelah tanah longsor menyapu pondasinya pada 13 Januari 2017 di Hollywood, California. Don Emmert/AFP

DUNIA, SATUHARAPAN.COM – Cuaca musim dingin dan panas melanda di sejumlah negara di belahan dunia. Beberapa negara di antaranya Jepang mulai turun salju di kota Gifu, pada hari Minggu (15/1).

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan dini terhadap badai salju dan akumulasi berat di wilayah pesisir laut Jepang. Cuaca dingin ekstrem juga melanda di kota Moskow yang suhunya jatuh ke minus 10 derajat celcius pada 11 Januari kemarin yang mengakibatkan beberapa kolam taman beku.

Sebaliknya, cuaca ekstrem panas juga melanda beberapa negara di antaranya, Australia, Argentina, dan Amerika Serikat. Ratusan warga di Buenos Aires, Argentina pada hari Sabtu (14/1) melakukan aktivitas berenang akibat cuaca panas yang melanda di kota tersebut.

Sedangkan di Australia, puluhan warga terlihat mendinginkan badan menggunakan kipas angin dalam acara turnamen tenis di kota Sydney, Australia. Kota Sydney mengalami cuaca panas sampai dengan 40 derajat celcius yang membuat warganya pergi ke pantai. Selain itu, pemerintah setempat juga mengeluarkan peringatan akan terjadinya kebakaran hutan serta mengimbau warganya untuk minum air agar tidak terkena dehidrasi. (AFP)