Curang, Ratusan Mahasiswa India Dilarang Jadi Dokter
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Pengadilan tertinggi India, Senin (13/2), melarang ratusan mahasiswa menjadi dokter setelah mereka tertangkap membayar suap, dan melakukan kecurangan saat ujian untuk bisa diterima di sejumlah fakultas kedokteran bergengsi.
Sekitar 630 mahasiswa dari negara bagian Madhya Pradesh, tengah terbukti menyalin jawaban atau langsung membayar suap untuk diterima ke sejumlah fakultas kedokteran antara 2008 sampai 2013.
Penyelidikan terhadap skandal Vyapam tersebut, yang namanya diambil dari nama badan penerimaan mahasiswa negara bagian itu, merekomendasikan agar para mahasiswa yang terlibat dikeluarkan dari institusi medis, tetapi mereka mengajukan banding atas putusan itu di pengadilan.
Mahkamah Agung pertama-tama menyampaikan putusan terpisah, dengan satu hakim menyarankan agar mahasiswa tersebut menjalani tugas di angkatan bersenjata sebagai hukuman.
Namun, pengadilan baru yang diberi tugas untuk menyidangkan kasus itu menolak banding mereka, menetapkan bahwa mereka masuk secara ilegal, dan oleh karena itu mereka tidak berhak mendapatkan gelar dokter atau melakukan praktik medis.
Membayar suap untuk memperoleh bocoran materi ujian, atau melakukan kecurangan untuk masuk jarang terjadi di India, tetapi aksi kecurangan itu memicu kemarahan.
Beberapa mahasiswa terbukti memanipulasi foto mereka, sehingga orang lain bisa mengikuti ujian mereka, sementara sejumlah pejabat disuap agar tidak mengungkap rahasia itu.
Lebih dari 2000 orang yang terkait dengan skandal itu, telah ditangkap sejak 2013 sebagai hasil dari beberapa penyelidikan.(AFP/Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...