Dampak Pemogokan, Kota Paris Dipenuhi Tumpukan Sampah
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Jumlah sampah yang tidak terkumpul di jalan-jalan Paris akibat pemogokan pekerja kebersihan melonjak menjadi 10.000 ton, meskipun ada upaya untuk memaksa mereka kembali bertugas, kata pihak berwenang, hari Jumat (17/3).
Perkiraan baru, naik dari 7.600 ton pada awal pekan, muncul setelah Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, mengatakan bahwa para pemogok dipaksa kembali di bawah kekuasaan darurat yang dirancang untuk melindungi layanan-layanan penting.
“Mulai hari ini, mulai pagi ini, permintaan bekerja dan tempat sampah dikosongkan,” katanya kepada radio RTL.
Seorang pembantu wali kota Paris, Anne Hidalgo, penentang Darmanin dan Presiden Emmanuel Macron, membantah perubahan tersebut, dengan mengatakan bahwa "tidak ada truk yang keluar dari sisi publik."
Pengumpul sampah kota memulai pemogokan dan memblokade insinerator kota 12 hari yang lalu atas reformasi pensiun Macron yang akan membuat mereka harus bekerja sampai usia 59 tahun, dibandingkan dengan 57 tahun sekarang.
Mereka menjamin pengumpulan sampah di sekitar setengah dari 20 distrik ibu kota, sementara yang lain ditangani oleh perusahaan swasta.
Perusahaan swasta masih bekerja, dengan beberapa dari mereka mengambil kontrak untuk membersihkan jalan yang semakin bau dan padat di daerah yang paling parah terkena dampak.
Delphine Burkli, walikota distrik ke-9 yang terpukul parah, menyarankan pada hari Jumat untuk "memanggil tentara untuk membersihkan jalan." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...