Dapil Kalbar: Mantan Kepala Daerah Jadi Pesaing Serius Petahana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sepuluh anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) hasil Pemilu 2009 (petahana) kembali mengikuti Pemilu 2014. Mereka menempati posisi teratas dalam Daftar Calon Tetap (DCT) dari partai mereka. Hhal ini menunjukkan bahwa partai politik tidak berani mengambil risiko di dapil Kalbar ini. Namun, langkah mereka tidak mudah, karena para mantan kepala daerah setempat akan menjadi pesaing serius bagi petahana.
Dapil Kalbar meliputi empat belas Kabupaten/Kota, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabuaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu,Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Ketapang.
Dapil Kalbar sendiri mencatatkan 3.477.240 orang dalam DPT yang ditetapkan pada 4 November 2013 lalu. Terdiria atas 1.778.377 pemilih laki-laki dan 1.698.863 pemilih perempuan.
Sepuluh kursi di daerah pemilihan ini akan diperebutkan oleh 119 calon anggota legislatif (caleg) DPR-RI. Artinya, mereka harus memperoleh minimal 347.724 suara dari 12.189 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan di dapil ini. Nilai tepatnya akan ditetapkan setelah semua suara sah sudah diketahui untuk melangkah ke Senayan sebagai wakil rakyat Kalbar.
Namun, mereka harus memastikan, partai tempat mereka bernaung harus lolos parliamentary threshold sebesar 3,5%. Jika tidak, suara mereka sia-sia.
Petahana Mempertahankan Suara
Partai pemenang Pemilu 2009 tidak ingin berspekulasi di Pemilu 2014 ini, para petahana kembali turun di Pemilu kali ini. Setiap partai politik berharap apa yang telah mereka raih pada 2009 kembali dapat terulang kembali tahun ini.
Melihat wilayahnya yang terdiri dari 174 kecamatan dan 1.967 kelurahan sebenarnya dapil ini bisa dikategorikan besar, namun ternyata jumlah pemilih di wilayah ini tidak sampai empat juta, hal tersebutlah yang menurut satuharapan.com menjadi alasan para partai tidak berani mengambil risiko di dapil ini.
Maka dari itu, diharapkan dengan turunnya kembali para petahana pada pemilu kali ini dapat menanggulangi masalah tersebut, para petahana langsung mendapatkan posisi strategis di Pemilu ini, mereka di tempatkan di nomor teratas Daftar Calon Tetap (DCT) KPU.
Berikut nama-nama caleg petahana dapil Kalbar: Rahman Amin (PKS), Sukiman (PAN), Zulfadhli (Golkar), Kamaruddin Sjam (Golkar), Usman Ja’Far (PPP), Karolin Margret Natasa (PDIP), Lasarus (PDIP), Dolfi O.F.P (PDIP), Albert Yaputra (Demokrat), Lim Sui Khiang (Demokrat).
Mempertahankan Suara Bukan Hal Yang Mudah
Langkah petahana untuk mengulang kembali kesukesan mereka pada Pemilu 2014 ini tidak mudah, beberapa orang ternama lahir di dapil kalbar pada 2014 ini untuk merebut kursi DPR RI periode 2014-2019.
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai partai baru pada pemilu 2014 tentu ingin merebut suara dari dapil ini, Nasdem menghadirkan mantan model dan putri ayu tahun 1993 Nonny Chirilda sebagai caleg andalan dari partai mereka.
Selanjutnya ada nama yang tidak asing lagi di perpolitikan Indonesia, Husni Thamrin, kiprahnya di perpolitikan Indonesia sudah lama tidak terdengar, ia pernah menjadi anggota DPR RI fraksi Golkar pada periode 1997-2001 dan 2001-2004.
Partai Gerindra yang tidak mendapatkan kursi pada Pemilu 2009 menghadirkan beberapa tokoh ternama kesempatan kali ini. Contohnya adalah FX Arif Puyono (Ketua Serikat Pekerja BUMN; Ketua Dewan Pembina Ikatan Petani Nasional) dan Mutiara Sani (Artis era 80an; peraih Piala Citra 1982 melalu film “Kemelut Hidup; Kakak kandung Ratna Sarumpaet).
Yang terakhir, Zora Vidyanata, Putri Kalimantan Barat 2002 dan Finalis Putri Indonesia 2002 ini berusaha memenangkan kursi dapil Kalbar bagi Partai Amanat Nasional (PAN).
Petahana Mendapatkan Pesaing Serius
Rintangan bagi petahana untuk kembali merebut sepuluh kursi DPR RI yang tersedia di dapil Kalbar tidak berhenti sampai di situ saja, para petahana mendapatkan pesaing serius pada pemilu kali ini. Dikatakan pesaing serius karena mereka pernah menjadi orang nomor satu di salah satu kota/kabupaten di Kalimantan Barat.
Morkes Effendi menjadi pesaing serius pertama bagi petahana. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Ketapang selama dua periode (2000-2005 ; 2005-2010). Kini, Morkes mencalonkan diri dari Partai Golkar.
Kedua, Hasman Karman, merupakan orang keturunan Tionghoa pertama yang berhasil menduduki kursi Wali Kota di wilayah Kalbar. Menjadi Wali Kota Singkawang periode 2007-2012, kini Hasman berharap bisa menjadi anggota legislatif terpilih dari Partai Gerindra.
Pesaing terakhir datang dari Bupati Sambas periode 2001-2006 dan 2006-2011, Burhanudin A. Rasyid yang kini mencalon diri menjadi anggota legislatif dari PAN.
Daftar caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat
Partai Nasdem: Syarif Abdullah, Dinar, Eka Nurhayati, Nonny Chirilda, Hadi Suratman, Ilham Sanusi, Tan Tjun Hwa, Yulia, Flor Suryadama, Rusdy Agus Salim.
Partai Kebangkitan Bangsa: Daniel Johan,Hasan Rusbini, Rianda Rita Ayu, Ahmad Wari, Amirullah Kadir, Sri Yuniarti, Samuri, Manuli Andri, Karwati, Edy Gunawan.
Partai Keadilan Sejahtera: Alifudin, Rahman Amin, Nunung Khusnul Khatimah, Yakob Mohsin, Rachmawati, Sri Oksari Utami, M Syafawi Sanadi, Sunani Cahyani, Mulyadi, Muda Antartikawan.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Dolfie O.F.P, Karolin Margret Natasa, Lasarus, G Michael Jend, Erwin TPL Tobing, WD Farida Djarudju, Yazainuddin, Mahmuddin, Irma Sutrisnawati, Riam Mapuas.
Partai Golongan Karya: Zulfadhli, Kamaruddin Siam, Lili Santi, Morkes Effendi, Musni Thamrin, Satya Devie N, Adang Gunawan, Maman Abdurrahman, Debby Emelia, Mikael Injek Barayungk.
Partai Gerakan Indonesia Raya: Fx Arief Poyuono, Hasan Karman, Mutiara S Sani, Yamin Abdurahman, Mardani, Bambang Widianto, Lipinus Lifkoi Yantar, Ipandia Rindjani Noer,Katherine A Oenden,Pensong.
Partai Demokrat: Albert Yaputra, Lim Sui Kmiang, Erma Suryani Ranik, Piet Herman Abik, M Alias, Imelda, Nicodemus R Toun, Frans Adisius D.A, Dian Rosana, Bobby Chrisnawan.
Partai Amanat Nasional: Sukiman, Surhanuddin A Rasyid, Adni Roza Dinar,E Epesus Nyarong, Zulfydar Zaidar Mochtar, Evi Ruliati, Eko Trisna, Dwi Santoso, Zora Vidyanta, Agustini.
Partai Persatuan Pembangunan: Usman Ja’far, Firmansyah Mardanoes, Fennie Rufini, Harmansyah, Rulizar, Eki Larassaty, Sy M Razali, Siska Febriani Reza, A Munir HD, Abdul Karim B.
Partai Hati Nurani Rakyat: Henoch Thomas, Toha Saut Situmeang, Fitri Puspa Rina, Daniel Edwar Tangkau, Baskoro Efendy, Dian Anggraini, Gusti Hasan Basri, Andreas Acuy Sumanjaya, Kurnia Yuniarti Abdussamad, Agussalim.
Partai Bulan Bintang: Yudhi Irsyadi Syafii, Ratna Yuniar, Nova Ardinal, Gusti Muhammad Faisal, Sumarno, Melissa Dewi Putri, Alfin, Taufik M Thalib, Sri Wahyuni, Heru Iskhan Noor.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: Marshelus Uthan, Fachrudin Darajat Siregar, Antonia Josephia Maria, Yos Huaneil Toding, Muslim Mashudi, Susi, Gusti Dennie Trifitrau, Darul Khaer, Eti Yatmiarti. (kpu.go.id/berbagai sumber)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...