Darmin: Jumlah Orang Miskin Turun karena Harga Pangan Stabil
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan turunnya tingkat kemiskinan sebanyak 580.000 orang akibat harga pangan yang stabil.
"Saya melihat salah satu faktor tentu saja harga pangan yang semakin stabil," kata dia kepada sejumlah wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perenomian, Jakarta pada hari Senin (18/7).
Dia mengatakan, tingkat kemiskinan sangat dipengaruhi banyak oleh harga pangan, jadi stabilnya harga pangan sangat berpengaruh.
"Faktor lainnya sebenarnya memiliki faktor menentukan tetapi saya belum melihat penurunan itu dengan detail," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2016 mencapai 10,86 persen atau 28,01 juta orang, menurun 580.000 orang dibanding Maret 2015 yang sebanyak 28,59 juta orang atau 11,22 persen.
"Terjadi penurunan kemeskinan dibanding pada bulan September 2015 11,13 persen atau 28,51 juta orang, dibanding Maret 2015 juga turun 11,22 persen atau 28,59 juta orang. Yang menarik ini lebih rendah dibanding September 2014 sebesar 10,96 persen," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (18/7).
Berdasarkan perkembangan kemiskinan di Indonesia selama tahun 1998-2016, catatan kemiskinan tertinggi ada di tahun 2006 dan Maret 2015. Saat ditelusuri itu terjadi saat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Menurut pengamatan di Asia bahwa kemiskinan di level 10 persen sampai 11 persen di negara manapun ini sudah susah untuk diturunkan lagi, ini sudah intinya. Bahkan ada yang mengatakan ini sudah keraknya sehingga harus ada upaya khusus untuk menekannya lagi. Tahun ini turun karena adanya pembangunan infrastruktur yang cukup gencar," jelasnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin di Indonesia, periode September 2015-Maret 2016 yakni inflasi umum relatif rendah yakni 1,71 persen, secara nasional rata-rata harga daging ayam ras turun 4,08 persen, telur ayam ras juga turun 0,92 persen dan minyak goreng turun 0,41 persen. Sementara, nominal rata-rata upah buruh tani per hari naik 1,75 persen dan upah rata-rata buruh bangunan juga naik 1,23 persen. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari mencapai 5,50 persen turun dibandingkan Agustus 2015 6,18 persen. Di mana, persentase kenaikan pendapatan penduduk miskin di desil I dan II cukup tinggi masing-masing 7,53 persen dan 7,82 persen.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...