Darmin Minta Porsi Penyaluran KUR Pangan Lebih Banyak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, meminta porsi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sektor produksi pangan lebih banyak dibandingkan saat ini yang dominan ke sektor perdagangan.
Realisasi KUR sendiri saat ini mencapai Rp 85 triliun dari target Rp 100 triliun. Dari Rp 85 triliun tersebut, sebanyak Rp 65 triliun disalurkan ke sektor mikro, di mana di dalamnya termasuk untuk produksi dan perdagangan.
"Saya tanya perbandingan, untuk produksi hanya Rp 18 triliun, sedangkan Rp 47 triliun untuk perdagangan. Kita senang pedagang dapat, tapi jangan sampai ke pedagang semua," kata Darmin di Jakarta, hari Senin (28/11).
Darmin mengatakan, penyaluran kredit ke petani memang memiliki karakteristik sendiri di mana terdapat masa tunggu panen sehingga petani bisa mulai mencicil pinjaman yang diperoleh dari bank.
"Tidak bisa begitu pinjam langsung nyicil bulan depan, dari mana dia (petani) dapat uang. Paling-paling padinya ditebas ke tengkulak. Kalau empat lima bulan itu padi baru memberikan hasil," kata Darmin.
Pemerintah sebelumnya mengisyaratkan akan mendesain ulang skema kredit bersubsidi tersebut karena KUR dianggap tidak tepat sasaran.
Skema KUR akan didesain ulang agar kredit lebih banyak mengucur ke debitur prioritas, yakni petani, nelayan dan perajin.
Saat ini, plafon KUR mikro untuk modal kerja atau investasi hingga Rp 25 juta per debitur. Sedangkan plafon KUR ritel untuk modal kerja dan investasi usaha produktif berkisar antara Rp 25 juta sampai Rp 500 juta per debitur. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...