Darurat Polusi, Tiongkok Larang Mobil Pribadi Beroperasi

Seorang perempuan melihat telepon selulernya di tengah polusi udara yang menyelimuti Beijing pada 8 Desember 2015. Kabut asap polusi berwarna abu-abu sejak 30 November 2015 yang mengakibatkan tingkat partikel berbahaya bagi kesehatan dan sekaligus menjadi kabut asap terburuk tahun ini. AFP PHOTO/Greg Baker

Seorang pria (bagian tengah-atas) berjalan di atas jembatan layang di tengah polusi udara yang pekat di Beijing pada 8 Desember 2015. Pemerintah Beijing pada 8 Desember membatasi jumlah penggunaan mobil pribadi dan menutup beberapa situs konstruksi serta sekolah-sekolah ketika polusi di kota tersebut sudah masuk siaga merah.AFP PHOTO/Wang Zhao

Beberapa blok perumahan tampak tertutupi kabut asap di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur pada 30 November 2015. Beijing tertutupi kabut asap terburuk tahun ini, dengan tingkat partikel berbahaya kini sudah mencapai hampir 20 kali lebih besar dari tingkat yang dianggap sehat, ketika presiden Tiongkok bergabung dengan para pemimpin lainnya di Paris untuk mengikuti pembicaraan perubahan iklim. CHINA OUT AFP PHOTO

Lalu lintas mobil di tengah polusi yang sangat parah di Beijing pada 1 Desember 2015. Beijing memerintahkan ratusan pabrik untuk tutup dan sekolah-sekolah untuk libur ketika kabut asap 25 kali lebih besar dari tingkat yang dianggap aman pada 1 Desember, yang membayangi partisipasi Tiongkok dalam pembicaraan iklim di Paris. AFP PHOTO/Wang Zhao

TIONGKOK, SATUHARAPAN.COM – Kabut asap polusi yang menyelimuti kota Beijing membuat pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan pelarangan separuh kendaraan pribadi beroperasi. Pelarangan itu dikeluarkan sejak hari Selasa (8/12) dengan sejumlah fasilitas gedung dan juga bangunan sekolah ditutup dengan adanya status siaga polusi pertama di ibu kota Tiongkok tersebut.

Kota berpenduduk 21,5 juta jiwa diselimuti kabut asap berwarna abu dengan tingkat PM2.5 sebuah partikel mikroskopis yang masuk ke dalam paru-paru. Menurut laporan yang dilansir dari Kedutaan Besar Amerika Serikat angkanya sempat mencapai 300 mikrogram per meter kubik, sementara angka maksimal berdasarkan Badan Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) adalah 25 mikrogram.

Status darurat polusi udara diumumkan bertepatan dengan penyelenggaran Konferensi Perubahan Iklim di Paris, Prancis yang dalam kesempatannya Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji akan “bertindak” mengenai persoalan efek rumah kaca.

Sebagian besar emisi gas rumah kaca Tiongkok berasal dari pembakaran batu bara untuk kebutuhan listrik dan pemanas yang dinilai meningkat seiring memuncaknya permintaan pada saat menjelang musim dingin tiba.

Berikut ini foto-foto suasana kota Beijing, Tiongkok yang diselimuti kabut asap polusi sepanjang bulan Desember. (AFP)

Editor : Bayu Probo