Data Ekonomi Positif, IHSG dan Rupiah Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, ditutup naik sebesar 2,22 persen didorong data ekonomi domestik yang sesuai dengan ekspektasi pasar keuangan. Nilai tukar rupiah juga ditransaksikan menguat sebesar 46 poin menjadi Rp 11.299.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 105,66 poin atau 2,22 persen ke posisi 4.873,93. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 24,66 poin (3,08 persen) ke level 824,17.
“Dana investor asing yang kembali masuk ke pasar saham kembali mendorong IHSG BEI seiring dengan publikasi data ekonomi domestik yang cukup positif, kondisi itu menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap perkembangan kondisi makro ekonomi kita terus membaik,” kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa (1/4).
Ia mengemukakan bahwa data-data ekonomi Indonesia terbilang positif seperti laju inflasi pada Maret 2014 mencapai 0,08 persen serta neraca perdagangan Indonesia selama Februari 2014 surplus 785,3 juta dolar AS.
“Data yang bagus itu langsung direspons oleh pelaku pasar, kondisi itu juga mencerminkan bahwa pola tren penguatan IHSG BEI masih akan berlanjut dengan potensi menembus level batas atas 4.903 poin,” katanya.
Tercatat, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) saham di pasar modal Indonesia pada Selasa (1/4) sebesar Rp 1,87 triliun.
Kendati demikian, menurut dia, perlu diwaspadai juga bahwa pada setiap pola kenaikan dalam suatu tren selalu akan terbentuk masa konsolidasi maupun koreksi, namun itu sifatnya sehat dan wajar.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 308.415 kali dengan volume mencapai 4,65 miliar lembar saham senilai Rp 7,75 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 231 saham, yang melemah 107 saham, dan yang tidak bergerak 75 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 297,48 poin (1,34 persen) ke level 22.448,54, indeks Nikkei turun 35,84 poin (0,24 persen) ke level 14.791,99 dan Straits Times menguat 12,12 poin (0,38 persen) ke posisi 3.200,74.
Rupiah Menguat Menjadi Rp 11.299
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Selasa sore menguat sebesar 46 poin menjadi Rp 11.299 dibanding sebelumnya Rp 11.345 per dolar AS.
“Faktor pendukung mata uang rupiah berada di area positif yakni data inflasi periode Maret serta neraca perdagangan Indonesia periode Februari 2014 yang mengalami surplus,” kata Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Maret 2014 mencapai 0,08 persen, sementara ekspektasi pasar sebesar 0,1 persen. Sementara itu neraca perdagangan Indonesia selama Februari 2014 surplus 785,3 juta dolar AS.
Lukman Leong menambahkan menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014 mendatang juga menimbulkan spekulasi di pasar uang dalam negeri bahwa hasil Pileg itu akan sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar keuangan.
“Hasil Pemilu korelasinya cukup dekat terhadap pasar keuangan karena akan berpengaruh dengan kebijakan ke depannya, sejauh ini sentimennya masih positif” ucap dia.
Menurut dia, eforia positif masih akan terus berlanjut hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang, tren penguatan masih memiliki ruang yang terbuka.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (1/4), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.271 dibanding sebelumnya (28/3) di posisi Rp 11.404 per dolar AS. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...