Datangi PBNU, Laurent Booth Ceritakan Potensi Radikalisme di Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aktivis perdamaian yang juga adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris, Laurent Booth, datangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada hari Jumat (16/10).
Dalam kunjungannya tersebut, dia menceritakan berbagai potensi paham radikal di kalangan anak-anak, terutama di kawasan Timur Tengah.
Booth yang didampingi suaminya dan seorang pemandu, Ibrahim Conway, diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, dan Sekjen PBNU, H Helmy Faishal Zaini.
Perempuan yang saat ini aktif mengampanyekan Islam damai ini mengatakan, sebagian besar kelompok orang yang mempunyai paham radikal merupakan kelompok yang kurang terdidik tentang bagaimana Islam yang sesungguhnya.
“Dari berbagai edukasi yang saya jalani, mayoritas anak muda gampang sekali dipengaruhi paham-paham Islam keras. Mereka adalah generasi yang kurang terdidik,” katanya seperti dikutip dari nu.or.id.
“Kita semua bisa melihat, tindak terorisme banyak dilakukan oleh anak-anak yang realtif muda. Para penyebar paham radikal sering memanas-manasi mereka dalam sebuah pidato yang berapi-api,” kata dia.
“Tekanan kelompok radikal kepada anak-anak muda sangat keras sehingga masa depan mereka pun menjadi sangat mengkhawatirkan,” dia menambahkan.
Terkait dengan pandangannya mengenai Nahdlatul Ulama, wanita yang telah menjadi mualaf sejak lima tahun lalu ini mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan dakwah NU yang senantiasa menyuarakan perdamaian di seluruh penjuru dunia.
“Secara umum, saya senang sekali bisa berkunjung ke Indonesia, masyarakatnya ramah meski kondisi jalanannya tidak nyaman karena macet,” kata perempuan yang sudah menyambangi sedikitnya 33 negara ini sambil tertawa.
Ketika baru pertama kali memeluk Islam, mantan wartawan BBC ini memang terkucil di negaranya. Namun demikian, keluarga Toni Blair sendiri menghargai pilihan Booth untuk menjadi seorang Muslim.
“Saya tidak pernah memanfaatkan kekuasaan kakak ipar saya sebagai Perdana Menteri Inggris. Saya hanya ingin berbagi kebaikan dengan anak-anak dan masyarakat di dunia tentang Islam yang sesungguhnya. Hal ini juga terinspirasi oleh berbagai pengalaman saya ketika dulu aktif menulis liputan di negara-negara konflik,” kata dia.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...