Datangi PBNU, Norwegia Keluhkan Ekstremisme Agama di Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar Norwegia, Stig Traavik, bersama First Secretary First, Hana Ryba Cervenka, dan Uskup Gereja Norwegia, Gunnar Stalsett, mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada hari Senin (16/11).
Rombongan dari Norwegia dalam kesempatan itu mengeluhkan perihal situasi mutakhir di dunia yang diwarnai kekerasan atas nama agama, di antaranya yang dilakukan oleh ISIS. Mereka juga menyinggung teror mengerikan yang terjadi di Prancis.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, dalam pertemuan itu mengatakan PBNU secara tegas mengutuk berbagai bentuk terorisme atas nama Islam, termasuk yang memakan korban nyawa di Prancis baru-baru ini. Terorisme bertentangan dengan ajaran Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam.
Indonesia, kata Said Aqil, melalui Pancasila telah menyelesaikan hubungan kusut antara Islam dan negara. NU bersama ormas-ormas Islam moderat lain berkomitmen menjaga Indonesia dengan segenap kebinekaannya.
Menjawab pertanyaan Gunnar Stalsett pandangan NU tentang syariat Islam, Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf yang turut menyambut saat itu mengatakan, sebagai organisasi Islam NU taat terhadap syariat, meski tak memaksakan masuk ke konstitusi.
Bagi NU, kata Slamet, hukum Islam mesti kontekstual dengan situasi kekinian. Bentuk formal negara Islam juga bukan sesuatu yang harus diperjuangkan selama nilai-nilai Islam menjiwai dasar negara dan peraturan perundang-undangan.
Kepada rombongan, PBNU juga menegaskan moderatisme Islam ala NU bisa berkembang menjadi pandangan alur umum dunia Islam di berbagai negara.
Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua PBNU H Marsudi Syuhud dan Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra.(nu.or.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...