Daud vs Goliat
SATUHARAPAN.COM – Dalam Kitab Suci ada kisah mengenai peperangan bangsa Israel dengan bangsa Filistin. Pada saat itu, di kubu Filistin ada Goliat, seorang pendekar, yang bentuk tubuhnya mengerikan, tinggi besar dan memakai perlindungan diri canggih untuk saat itu, serta peralatan perang yang juga mengerikan. sehingga sulit ditembus tentara Israel.
Menghadapi situasi demikian, seluruh Bangsa Israel dicekam ngeri dan ketakutan. Jangankan berperang, mendengar suara dan melihat sosok Goliat saja mereka sudah jeri. Dalam hati mereka tidak lagi harapan untuk memenangkan peperangan. Rakyat Israel yang bermukim di sekitar wilayah pertempuran lari terbirit-birit berusaha menyelamatkan diri dari kehancuran. Mereka mengungsi menyelamatkan keluarga dan anak-anak mereka dari kehancuran. Mereka merasa diteror oleh teriakan dan tantangan Goliat kepada tentara Israel.
Pada abad ke-21 ini, keadaan berbalik 180 derajat. Kini Israel berubah dan berkembang menjadi sosok Goliat yang mengerikan dan menakutkan bagi Bangsa Palestina. Warga sipil, baik dewasa maupun anak-anak, telah menjadi korban kebringasan tentara Israel. Tidak salah kalau Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan bahwa Israel tidak berperang melawan militer Palestina tetapi melawan warga palestina.
Bangsa Israel, yang dalam Kitab Suci disebut bangsa pilihan, telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tidak memiliki rasa kemanusiaan sama sekali. Menunjukkan diri sebagai bangsa yang tidak menghargai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dengan cara menyebar maut di tengah-tengah penduduk Palestina yang tidak berdaya sama sekali. Israel telah menebar rasa takut dan menciptakan ketidakdamaian di antara penduduk Palestina.
Dan jika Israel terus bertindak laksana Goliat pada masa kini, maka secara perlahan dan pasti akan tumbuh Daud-Daud masa kini yang akan menghancurkannya. Bagaimanapun, Tuhan tak pernah tidur. Dia berada di pihak korban.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...