Dawai-dawai Eksotis Sambut Perayaan Imlek
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Galeri Indonesia Kaya, ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital di Grand Indonesia Shopping Town West Mall, menggelar “Dunia Dawai Nan Eksotis” oleh Svarabuana dan Nanfeng Nusantara, pada 21 Februari, pukul 15.00.
Dawai adalah suatu benda berbentuk tali untuk menghasilkan suara-suara merdu. Dari berbagai peradaban di dunia dihasilkan berbagai alat musik yang menggunakan dawai. Harpa dari peradaban Barat, guzheng dari peradaban Timur, sasando dari Nusantara, dan juga tehyan dari Betawi.
SVARABUANA sebagai salah satu grup kesenian di bawah Nanfeng Nusantara Chinese Orchestra yang menggabungkan alat musik berdawai paling eksotis di dunia, yaitu harpa, guzheng, sasando, dan tehyan/erhu, menghasilkan musik tradisional yang istimewa, akan membawakan lagu-lagu terkenal Indonesia seperti Bengawan Solo, Ayo Mama, Dayung Sampan, Pulau Bali, Sing Sing So, versi Mandarin.
Merayakan Hari Raya Imlek, pertunjukan ini ditutup dengan penampilan Barongsai, sebuah perayaan yang menjunjung tinggi kebersamaan.
Galeri Indonesia Kaya
Galeri Indonesia Kaya digagas dan dibangun untuk menjadi ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital yang dapat mendekatkan dan menyalurkan kreativitas berekspresi generasi muda dalam lingkup tradisi budaya Nusantara.
Dengan teknologi digital, Galeri Indonesia Kaya mengemas budaya dalam unsur kekinian dan menyajikan informasi tradisi budaya dengan lebih interaktif dan menarik. Galeri yang terletak di pusat perbelanjaan di pusat Kota Jakarta ini membawa tradisi budaya yang jarang tersentuh ke dalam ruang publik.
Dengan adanya Galeri Indonesia Kaya ini, bukan tak mungkin tradisi budaya yang kita pikir telah usang dan hilang ditelan waktu kembali lagi ke tengah-tengah kita.
Gagasan dan pembangunan ruang edutainment itu tak lepas dari peran serta Bakti Budaya Djarum Foundation, yang telah mendukung lebih dari 1.000 kegiatan budaya sejak 1992 dan telah menjalin kerja sama dengan budayawan, seniman, dan kelompok kesenian dalam mengaktualisasikan gagasan kreatifnya. Pada 2011, Djarum Apresiasi Budaya mulai menggiatkan dan fokus mendukung berbagai program seni pertunjukan Indonesia. (indonesiakaya.com)
Editor : Sotyati
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...