De Klerk Hormati Mandela Seraya Mengingat Hubungan yang Bergejolak
JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM - FW de Klerk, mantan Presiden Afrika Selatan yang bersama-sama memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian dengan Nelson Mandela, Jumat, memberikan penghormatan pada penggantinya sambil mengingat hubungan mereka "yang sering bergejolak".
"Ini adalah suatu kehormatan untuk bekerja dengan mantan presiden Nelson Mandela dalam mewujudkan demokrasi di Afrika Selatan," kata de Klerk dalam sebuah pernyataan setelah wafatnya pahlawan anti - apartheid itu.
"Saya percaya bahwa teladannya akan terus hidup dan hal ini akan terus menginspirasi semua warga Afrika Selatan untuk mencapai visinya terkait non - rasialisme, keadilan, martabat manusia, dan kesetaraan bagi semua," tambah de Klerk.
Ketika Mandela akhirnya dibebaskan dari penjara pada bulan Februari 1990 ia dipercaya dengan tugas untuk membujuk presiden baru de Klerk guna menghentikan era pemerintahan rasis minoritas kulit putih.
Mandela dan de Klerk, presiden kulit putih terakhir Afrika Selatan, bersama-sama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 atas peran mereka dalam mengakhiri apartheid.
Setelah pemilihan umum bersejarah tahun 1994, de Klerk menjadi wakil presiden dalam pemerintahan persatuan nasional di bawah Mandela.
"Meskipun kami lawan politik, dan meskipun hubungan kami sering bergejolak, kami mampu untuk selalu bersama-sama pada saat-saat kritis untuk menyelesaikan berbagai krisis yang muncul selama proses negosiasi," kata de Klerk.
Mandela, ikon yang dihormati dalam perjuangan anti - apartheid Afrika Selatan dan menjadi tokoh politik abad ke-20, meninggal dunia Kamis di usia 95 tahun setelah perjuangan panjang melawan infeksi paru-paru. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...