Delapan Warga Meninggal Kena Awan Panas Sinabung
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan adanya delapan warga di Kabupaten Karo yang meninggal akibat terkena awas panas yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung.
Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Sabtu (1/2) sore, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, empat korban tewas tersebut telah diketahui identitas dari pemeriksaan yang dilakukan.
Sedangkan identitas empat korban yang meninggal masih dalam proses identifikasi di RS Umum Kabanjahe.
Empat korban tewas yang identitasnya telah diketahui adalah Alexander Sembiring, Daud Surbakti, Dipa Nusantara, dan David yang keseluruhannya berstatus pelajar SMA Berastagi.
Dalam peristiwa tersebut, korban sedang jalan-jalan untuk melihat perkembangan Gunung Sinabung di Desa Suka Meriah.
Namun ketika berada di Desa Suka Meriah, korban dilintasi awan panas karena desa tersebut merupakan lintasan awan panas disebabkan dalam radius 3 Km dari Gunung Sinabung.
BNPB memperkirakan jumlah korban tewas akibat awan panas di desa tersebut masih ada tetapi belum dapat dievakuasi.
Kondisi itu disebabkan Desa Suka Meriah masih memiliki potensi susulan awan panas yang dikeluarkan dari proses erupsi Gunung Sinabung.
"Tim SAR gabungan untuk sementara belum dapat mengevakuasi korban. PVMBG menyatakan bahwa susulan awan panas masih berpotensi terjadi sehingga evakuasi dihentikan," katanya.
BNPB menyesalkan adanya warga yang tetap masuk dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung yang masih memiliki kerawanan.
Padahal tim satgas penanganan erupsi Gunung Sinabung telah banyak memasang rambu-rambu berisi larangan, termasuk sosialisasi dan penempatan petugas di jalan masuk.
Sedangkan berdasarkan informasi dari Benny Kaban, seorang pendeta di sana, kemungkinan setidaknya 14 orang yang meninggal.
"Kemungkinan kita akan menemukan lebih banyak korban," Benny Kaban.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara telah meletus sejak September, menyebabkan lebih dari 30.000 orang.
Letusan Sabtu terjadi sehari setelah Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan penduduk yang tinggal sejauh 5 kilometer dari puncak diizinkan kembali ke rumah mereka setelah dalam pemantauan aktivitas Sinabung menurun. (Ant/VoR)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...