Nama Korban Meninggal Akibat Awan Panas Gunung Sinabung
KABANJAHE, SATUHARAPAN.COM - Korban meninggal akibat awan panas yang turun dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara bertambah menjadi 14 orang, hari Sabtu (1/2).
Laporan beberapa media di Sumatera Utara menyebutkan bahwa sebanyak 11 korba telah diidentifikasi di Rumah sakit Umum Kabanjahe, sementara tiga lainnya belum diketahui.
Korban meninggal karena luba bakar yang parah. Data tentang 11, korban yang teridentifikasi, diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Nama Korban
Mereka yang meninggal adalah: Alexander Sembiring (Warga Simpang Korpi Kabanjahe, seorang pelajar), Daud Surbakti (17 tahun, warga, Desa Payung, seorang pelajar), Dipa Nusantara (17 tahun siswa SMA Brastagi), dan David (17 tahun, siswa SMK Simpang Korpri).
Korban lainnya adalah Mahal Sembiring (25 tahun, seorang guru SD di Gurukinayan), Rizal Sahputra (23 tahun, jalan Karya Bhakti Medan, seorang fotografer), Teken sembiring (47 tahun, dari Desa Gurki), Santun Siregar (25 tahun, anggota GMKI / Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Kuta Cane, seorang mahasiswa). Tiga korban baru diketahui namanya adalah Vitriana, Asran Lubis dan Marudut Sihite.
Tiga korban lainnya yang telah disebutkan pada berita sebelumnya adalah: Doni Milala (60), Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21). Doni Milala adalah penduduk Desa Sukameriah, Kecamatan Payung yang selama ini mengungsi di Posko Penampungan, Kabanjahe.
Mereka terkena awan panas dari letusan gunung Sinabung ketika mereka memasuki daerah berbahaya. Disebutkan bahwa mereka menuju ke kawasan (zona) bahaya antara lain untuk wisata. Namun sejauh ini belum diketahui persis mengapa mereka berada di zona bahaya.
3 Tahun Aktif
Gunung Sinabung telah aktif kembali, dan dalam enam bulan terakhir terus meletus. Hampir setipa hari dalam beberapa bulan ini Gunung Sinabung meletus, dan mengeluarkan lava pijar.
Lava pijar meluncur dari lereng gunung dan menimbulkan awan panas, termasuk meluncur ke Desa Suka Meriah, tempat di mana para korban ditemukan. Luncuran awan panas ini bisa sejauh lima kilometer, dan zona dalam radius itu dari puncak gunung dinyatakan sebagai zona tertutup.
Gunung berapi Sinabung kembali aktif sejak tiga tahun lalu, dan terjadi erupsi sejak September tahun lalu. Sebanyak 30.000 orang diungsikan dari kawasan berbahaya.
Pada Tahun 2010 Gunung Sinabung meletus, dan dua orang meninggal, serta sekitar 30.000 orang mengungsi. Sebelumnya, hingga 2010, Gunung Sinabung tidak meletus dalam kurun 400 tahun.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...