Delegasi Resmi China Kunjungi Taiwan

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM - Sekelompok pejabat dari Shanghai, China, tiba di Taiwan pada hari Sabtu (18/2) untuk kunjungan pertama politisi China ke pulau itu sejak 2020, ketika sejumlah aktivis berkumpul untuk memprotes.

“China keluar,” teriak beberapa pengunjuk rasa di luar bandara Taipei, sambil memegang tanda bertuliskan “Taiwan, China, negara-negara terpisah” sebagai protes terhadap klaim Beijing bahwa Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya.

Pertukaran antara kedua belah pihak berkurang secara signifikan karena kontrol perbatasan selama pandemi virus corona dan kontak jarang terjadi bahkan sebelum COVID-19 karena meningkatnya ketegangan.

Taiwan membuka kembali perbatasannya pada bulan Oktober tetapi masih memberlakukan aturan yang lebih ketat pada warga China termasuk melarang turis.

Delegasi beranggotakan enam orang, dipimpin oleh Li Xiaodong, wakil kepala urusan Taiwan di Shanghai, tidak berkomentar kepada media setibanya di bandara.

Tuan rumah mereka, pemerintah kota Taipei, mengatakan kelompok itu akan melakukan tur festival lentera merayakan Tahun Baru Imlek serta fasilitas budaya dalam kunjungan tiga hari yang "sederhana dan sederhana".

Beberapa pengunjuk rasa berharap para pejabat China akan "belajar" tentang demokrasi Taiwan selama perjalanan.

“Kami di sini untuk menyambut politisi Partai Komunis dari Shanghai. Kami ingin menyambutnya di Taiwan kami yang bebas dan demokratis, dan berharap dia akan belajar apa itu kebebasan dan demokrasi,” kata Song Jen-he, 68 tahun.

Beijing telah meningkatkan tekanan militer, demokrasi, dan ekonomi terhadap Taiwan di bawah Presiden Xi Jinping, yang mengatakan "penyatuan kembali" dengan Taiwan tidak boleh diteruskan ke generasi mendatang.

Ketegangan mencapai puncaknya dalam beberapa dasawarsa setelah Beijing mengadakan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan pada Agustus untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. (AFP)

Editor : Sabar Subekti