Demi ASI Eksklusif, Tiongkok Pertimbangkan Larang Iklan Susu Formula
SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Tiongkok sedang mempertimbangkan larangan iklan susu formula untuk bayi sebagai upaya mengatasi rendahnya tingkat pemberian air susu ibu (ASI).
Kantor berita Xinhua mengatakan, rancangan undang-undang tersebut mencakup larangan iklan di media massa atau tempat-tempat umum tidak hanya untuk susu formula, namun juga makanan dan minuman lainnya yang mengklaim susu sebagai pengganti ASI.
Kurang dari seperti bayi yang menerima ASI eksklusif. Jumlah ini mengalami penurunan meski badan kesehatan dunia merekomendasikan pemberian ASI untuk usia bayi di bawah enam bulan secara eksklusif.
Pada saat yang sama, pasar susu formula di Tiongkok ditargetkan melebihi 30 miliar dolar AS atau sekitar 387 triliun rupiah pada 2017. Menurut Konsultan Euromonitor, hal tersebut menjadi magnet bagi perusahaan-perusahaan susu seperti Danone SA, Mead Johnson Nutrition Co dan eksportir susu Selandia Baru, Fonterra Co-Operative Group Ltd.
Rencana pemerintah itu tentu akan berdampak pada pengiklan, pelanggan, agen, dan penerbit. Bagi mereka yang melanggar aturan, bisa didenda hingga 161.220 dolar AS atau sekitar 2 miliar rupiah. Amandemen undang-undang periklanan saat ini juga sedang ditinjau.
Rencana tersebut, disampaikan oleh Dean Negara Tiongkok, bertujuan untuk meningkatkan jumlah bayi dengan ASI eksklusif sampai 50 persen pada 2020. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...