Houthi Yaman: Kami Tidak akan Menyerah terhadap Agresi
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin pemberontak Yaman Abdulmalik al-Houthi, Minggu (19/04), bersumpah bahwa dirinya “tidak akan pernah menyerah” dari serangan udara yang dipimpin Saudi terhadap militan Syiah, menyebut serangan tersebut sebagai “agresi biadab.”
“Rakyat Yaman kami tidak akan pernah menyerah - kami akan melawan dalam menghadapi agresi biadab,” tutur Houthi dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada hari ke-25 serangan udara yang menargetkan kelompok pemberontaknya.
Houthi berjanji untuk menunjukkan perlawanan tangguh menggunakan “semua cara dan pilihan” yang ada, tanpa memberi rincian lebih lanjut.
“Mereka yang percaya bahwa rakyat kami akan menyerah karena kejahatan biadab mereka keliru,” kata Houthi, mendesak pendukungnya untuk merapatkan barisan dan bersabar.
Arab Saudi yang dipimpin Muslim Sunni menuduh Iran, yang mayoritas Syiah, mendukung pemberontak yang juga bersekutu dengan unit militer yang setia dengan mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang dipaksa turun setelah revolusi di Yaman pada 2011.
Meski menjadi sekutu utama Houthi, Iran membantah pihaknya mempersenjatai pemberontak dan mengajukan petisi kepada PBB dengan rencana perdamaian guna mengakhiri aksi kekerasan.
Houthi pada September mengambil alih ibu kota dari benteng mereka di bagian utara, di kota Saada.
Mereka kemudian bergerak menuju bagian selatan di pelabuhan utama Aden, memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi untuk melarikan diri ke Riyadh. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...