Demo Anti-Trump Digelar di New York, Miami, Los Angeles

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Para demonstran turun ke jalanan Miami, Los Angeles, New York dan kota lainnya sebagai bagian dari aksi penolakan atas terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). 

Aksi unjuk rasa skala nasional telah berlangsung selama tiga malam berturut-turut pada Jumat.

Orang-orang berkumpul di kawasan Washington Square, Manhattan, New York, beberapa dari mereka membawa balon-balon merah besar dan spanduk berbentuk hati dan bertuliskan "damai dan cinta."

Lainnya memegang poster bertuliskan "Dinding Anda Tidak Bisa Menghalangi Jalan Kami" -- merujuk kepada dinding anti-imigrasi yang telah dijanjikan oleh Trump untuk dibangun di perbatasan antara AS dengan Meksiko.

Afiliasi ABC mengatakan bahwa diperkirakan 4.000 orang berkumpul di lokasi tersebut, sedangkan yang lain turun di Union Square dan bergerak melalui Midtown dan masih banyak lagi berada di luar Trump Tower.

Sementara itu, sekitar ribuan demonstran berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa spontan di Miami, memegang tanda melawan rasisme dan menolak deportasi imigran tanpa surat-surat resmi saat para demonstran tersebut berjalan ke Biscayne Boulevard.

Dalam sebuah aksi unjuk rasa kecil di California, sekitar 24 wanita mengenakan celana pendek dan pakaian olahraga bergandengan serta melakukan flash mob di tengah jalan raya selatan Los Angeles pada Jumat, hingga mengakibatkan kemacetan.

Beberapa wanita tersebut membawa spanduk bertuliskan "Persatuan" saat mereka berjalan di jalan raya Costa Mesa.

Di Philadelphia, sekitar 250 orang berkumpul menentang terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, lapor ABC yang berafiliasi dengan WPVI.

Sedangkan lebih dari seribu orang di Boston berkumpul pada sore hari untuk sebuah "Kampanye Cinta" terhadap retorika Trump yang dinilai dapat memecah belah bangsa, lapor media setempat.

Aksi unjuk rasa juga terjadi di Detroit, Michigan; Dalas, Texas; Memphis, Tennessee; Orlando, Florida; dan Raleigh, North Carolina. (AFP)