Denis Rodman Minta Maaf Sekembali dari Korea Utara
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Mantan bintang bola basket NBA, Dennis Rodman akhirnya meminta maaf sekembalinya dari perjalanan controversial ke Korea Utara. Di Beijing, kepada wartawan, hari Senin dia dalam pernyataan yang emosional meminta maaf, karena menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuk pemimpin rezim Korut, Kim Jong-Un.
Dia secara luas dikritik karena menolak untuk membuka praktik pelanggaran hak asasi manusia atau nasib seorang misionaris Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara selama kunjungan selama sepekan itu.
Mantan pemain Chicago Bulls itu juga dituduh menjadi kaki tangan pemerintah Korea Utara selama perjalanan yang menampilkan pameran pertandingan basket yang melibatkan bintang NBA lain untuk menandai ulang tahun Kim.
"Saya mencintai negara saya, Amerika, saya menyukainya dan saya tidak akan diperdagangkan untuk apa-apa di dunia," kata Rodman kepada wartawan di bandara Beijing.
Dennis Rodman dikelilingi wartawan saat dia tiba di Bandara Internasional Beijing dari Korea Utara pada Senin (13/1). Sementara mantan juara tinju kelas berat dunia, Mike Tyson, menjelaskan tindakan Rodman sebagai "pengkhianatan".
Rodman mengatakan dia ingin "menunjukkan pada orang-orang yang tidak peduli apa yang sedang terjadi di dunia, untuk satu hari ... bukan untuk politik...." sebelum akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Tentang Kenneth Bae
"Saya minta maaf. Saya bukan presiden. Saya bukan seorang duta besar. Saya Dennis Rodman. Hanya seorang individu, hanya menunjukkan pada dunia fakta bahwa kita benar-benar bisa bersama dan bahagia untuk satu hari," kata Rodman, dan kemudian dia meletakkan tangannya ke wajahnya.
Rodman telah mengembangkan hubungan dengan pemimpin muda Korea Utara itu sejak melakukan perjalanan pertamanya di sana pada Februari, ketika dia menyatakan Kim sebagai "teman hidup".
Mantan pemain basket berkacamata hitam itu ditanya apakah dia mengangkat isu Kenneth Bae yang ditahan oleh pemerintah Korea Utara.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pekan lalu, Rodman menyampaikan omelan marah di mana dia muncul untuk menyarankan bahwa misionaris layak mendapatkan hukuman penjara 15 tahun.
"Maaf aku tidak bisa berbuat apa-apa," kata Rodman, dalam komentarnya pekan lalu."Maafkan saya, itu bukan salahku. Maafkan aku ... Aku hanya ingin melakukan beberapa hal yang baik. Itu saja yang ingin saya lakukan, basket, itu saja," kata dia menambahkan.
Datang Kembali
Rodman kembali dari kunjungan keempat ke negara komunis itu dalam 12 bulan. "Sungguh menakjubkan bahwa saya punya kesempatan untuk pergi ke Korea Utara, dan untuk Marsekal (Kim Jong-un) hanya untuk memberikan saya kesempatan untuk berada di hadapannya dan di kotanya," kata dia. Dia menambahkan bahwa dia akan mengunjungi (Korea) Utara lagi bulan depan untuk "permainan lain".
Kim, yang dididik di Swiss , dilaporkan menjadi penggemar basket dan terutama dari Chicago Bulls, di mana Rodman memenangkan tiga gelar NBA bersama Michael Jordan pada 1990-an.
Sementara Bae ditangkap pada bulan November 2012 saat da memasuki Rason, pelabuhan di timur laut negara komunis garis keras itu. Korea Utara, yang melarang penginjilan mengatakan bahwa Bae adalah seorang penginjil Kristen yang menyampaikan materi yang membakar jiwa. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...