Denmark Usir Mata-mata Rusia Yang Didaftar sebagai Diplomat
KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Denmark mengatakan bahwa pihaknya mengusir 15 "petugas intelijen" Rusia yang terdaftar sebagai diplomat di negara itu menyusul langkah serupa oleh sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Jerman dan Prancis.
Warga Rusia yang bersangkutan akan memiliki waktu 14 hari untuk meninggalkan negara itu, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, hari Selasa (5/4).
"Kami telah menetapkan bahwa 15 perwira intelijen yang diusir telah melakukan mata-mata di tanah Denmark," kata Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod kepada wartawan setelah pertemuan di parlemen.
Denmark ingin mengirim "sinyal yang jelas" bahwa mata-mata di negara Nordik itu "tidak dapat diterima," katanya.
Duta Besar Rusia untuk Denmark diberitahu tentang keputusan itu Selasa pagi, di mana pemerintah juga menyatakan “kecaman keras atas kebrutalan Rusia terhadap warga sipil Ukraina di Bucha.” “Serangan yang disengaja terhadap warga sipil adalah kejahatan perang,” katanya.
Pada saat yang sama, Kopenhagen bersikeras mempertahankan hubungan diplomatik dengan Moskow. “Denmark tidak ingin memutuskan hubungan diplomatik dengan Moskow. Oleh karena itu, duta besar Rusia dan kedutaan lainnya di Kopenhagen tidak termasuk dalam pengusiran,” kata Kofod.
Gambar mengerikan mayat tergeletak di jalan-jalan di kota Bucha barat laut Kiev, beberapa dengan tangan terikat di belakang mereka, setelah penarikan pasukan Rusia telah menarik kecaman internasional terhadap Rusia, dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan sanksi tambahan.
Moskow telah membantah bertanggung jawab, menunjukkan gambar itu palsu atau bahwa kematian terjadi setelah pasukan Rusia ditarik keluar dari daerah itu.
Tetapi foto-foto satelit yang baru dirilis yang diambil oleh Maxar Technologies pada pertengahan Maret, sebelum penarikan Rusia, menunjukkan apa yang tampak seperti mayat di beberapa tempat yang sama mereka kemudian ditemukan oleh pasukan Ukraina dan dilihat oleh wartawan.
Pada hari Senin, Prancis mengusir 35 diplomat Rusia, dan Jerman mengumumkan telah mengusir “sejumlah besar” utusan Rusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...