Dennis Tiwa Berpeluang Tampil di Asian Games
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Atlet renang Provinsi DKI Jakarta, Dennis Tiwa, masih harus bekerja keras untuk bisa terpilih dalam skuad renang Indonesia pada Asian Games 2014.
"Waktu renang Dennis di 100 meter gaya dada putra masih 1 menit 5,17 detik. Waktu terbaik dia 1 menit 4,84 detik. Kita harapkan kalau dia bisa mencapai waktu renang 1 menit 2 atau 3 detik flat mungkin kita masih bisa harapkan medali," kata Kepala Pelatih Pelatnas Renang Asian Games, Hartadi Nurtjojo di sela-sela Kejurnas Renang 2014, di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (23/5).
Melihat hasil di Kejurnas, pihaknya masih ragu menurunkan Dennis di Asian Games. "Kalau untuk main di kelas Asia Tenggara untuk meraih medali emas, kita masih okelah. Tapi kalau nyari perunggu di Asian Games, kalau berdasarkan hasil ini, masih di bawah 50 persen optimistisnya," katanya.
Sementara menurut pelatih renang nasional, Albert Christiadi Sutanto, dalam Kejurnas ini hasil perolehan waktu Dennis mengalami perbaikan, mengingat waktu yang pendek antara ajang Malaysia Terbuka pada awal Mei 2014 dan penyelenggaraan kejurnas.
Catatan waktu Dennis dalam 100 meter gaya dada di ajang Malaysia Terbuka 2014 yakni 1 menit 5,48 detik, sementara pada Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) catatan waktu Dennis 1 menit 5,8 detik. Pada penyisihan SEA Games 2013, Dennis mencatat waktu terbaiknya yakni 1 menit 4,84 detik.
"Bisa dibilang ini sudah terbaik yang dilakukan dia sejauh ini, apalagi setelah Malaysia Terbuka yang jedanya hanya satu minggu. Satu minggu latihan, tiga hari istirahat, langsung tanding lagi. Ini sudah luar biasa hasilnya," kata Albert.
Mantan perenang nasional itu menegaskan Dennis harus bisa menajamkan catatan waktu. Pihaknya akan mengarahkan Dennis untuk meningkatkan kekuatan dengan latihan-latihan di darat. "Kami minta dia latihan di darat yang lebih berat," lanjut saudara Felix Sutanto, yang juga perenang nasional tersebut.
Dennis diproyeksikan menggantikan atlet Indra Gunawan pada ajang Asian Games 2014 setelah Indra terkena kasus doping sehingga dicoret oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia. (Ant).
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...