Denpasar Edukasi Prolanis Para Lansia Penderita Diabetes
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah lanjut usia (lansia) penderita diabetes dan hipertensi di Kota Denpasar, Bali, mendapatkan edukasi terkait penyakit yang diderita dan upaya untuk menjaga kesehatan melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Wakil Direktur PT Bhakti Rahayu Group dr Maria Wahyu Daruki, di Denpasar, Minggu (27/8), mengatakan kegiatan edukasi Prolanis yang digelar Klinik Anugerah Denpasar dengan dimeriahkan kegiatan senam dan bernyanyi bersama itu bukan untuk mengobati penyakit.
"Namun, kegiatan itu untuk memberikan semangat dan edukasi seputar kesehatan lansia serta mencegah penyakit," ujar wanita yang akrab disapa dr Lea itu.
Ia bangga karena para lansia bersedia datang mengikuti kegiatan dan edukasi yang diselenggarakan oleh Klinik Anugerah Denpasar dan BPJS Kesehatan tersebut.
Agenda Prolanis Klinik Anugerah kali ini juga dihadiri dokter spesialis bedah RS Bhakti Rahayu Denpasar dr Nyoman Dwi Aussie Hary M. SP.B yang berpesan agar peserta selalu menjaga kesehatan dan terus beraktivitas.
"Kita harus selalu bahagia. Berkumpul bersama teman-teman, ramai dan tentunya sudah pasti sehat," ucapnya.
Kepala Klinik Anugerah Denpasar dr Ni Putu Angga Riyani Sudana menyampaikan bahwa peserta Prolanis merupakan pasien lansia Klinik Anugerah yang didiagnosa menderita penyakit diabetes dan hipertensi.
Prolanis dibentuk Desember tahun 2022 hasil kerja sama antara Klinik Anugerah Denpasar dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kegiatan Prolanis diadakan setiap bulan sekali berupa edukasi kesehatan terkait dengan penyakit diabetes dan hipertensi serta kegiatan fisik berupa senam, yoga dan lain-lain. "Setiap enam bulan akan diadakan pengecekan laboratorium bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan Prolanis bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis dan merupakan kegiatan terintegrasi yang memerlukan kerja solid antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan pasien
Beberapa pertanyaan dan masukan pun dilontarkan peserta di antaranya Rumah Sakit Bhakti Rahayu agar kembali menghadirkan layanan BPJS Kesehatan. "Sehingga saya mudah periksa kesehatan," ujar I Nyoman Nurai, salah satu lansia peserta Prolanis.
Menurut dia, dengan adanya BPJS di Rumah Sakti Bhakti Rahayu Denpasar, akan memudahkan mereka dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, karena sebelumnya banyak keluarga dan saudaranya yang terdaftar faskesnya di RS Bhakti Rahayu Denpasar.
Sidikarya, peserta lainnya, juga menyatakan Prolanis sangat bermanfaat karena para lansia bisa mendapatkan pengetahuan seputar penyakit yang diderita, berdiskusi dengan peserta lain, dan senang berkumpul dengan sesama lansia.
"Mudah-mudahan berjalan terus dan lancar. Apalagi kalau Bhakti Rahayu ini kembali lagi bergabung di BPJS Kesehatan mungkin akan lebih banyak lagi," katanya.
Peserta lain, Anom Merti (80) juga menyampaikan kegembiraannya bisa mengikuti acara Prolanis. "Bagus, senang dapat teman-teman bisa berbagi cerita," ujarnya.
MUI: Operasi Kelamin Tak Ubah Status Seseorang dalam Hukum A...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengomentari v...