Helikopter BNPB Bantu Padamkan Kebakaran Sampah di Bandung
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan satu helikopter water bombing dalam melakukan operasi pemadaman kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada hari Jumat (25/8).
Pengiriman helikopter ini menindaklanjuti permintaan Gubernur Jawa Barat kepada Kepala BNPB untuk mendukung percepatan pemadaman kebakaran di TPST Sarimukti.
Merujuk data Pusdalops BNPB hingga Jumat (25/8) pukul 10.00 WIB. TPST Sarimukti dilaporkan terbakar sejak Sabtu lalu (19/8) pukul 20:00 WIB tersebut, hingga kini kebakaran masih terus terjadi dengan total lahan terbakar mencapai 80%. Asap dari kebakaran tersebut berimbas hingga permukiman warga, diperkirakan sekitar 3.000 KK terdampak peristiwa tersebut.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, saat meninjau operasi pemadaman mengatakan, Helikopter yang digunakan merupakan tipe super puma yang mampu membawa 4.000 liter atau setaraempat ton air dalam sekali penerbangan. Dalam satu jam, helikopter mampu melakukan water bombing hingga 20 kali.
"Untuk hari ini selama 2,5 jam dapat melepaskan 200.000 liter atau 200 ton air. Selanjutnya pemadaman dilakukan mulai esok pagi," kata Fajar.
Operasi ini akan dilakukan selama tiga hari ke depan, hingga tidak ada lagi potensi api yang akan muncul kembali. "Target tiga hari ke depan operasi ini selesai. Jika dalam tiga hari masih ada api, kami siap untuk melanjutkan operasi udara ini," katanya.
Operasi pemadaman kebakaran di TPST ini tidak jauh berbeda penanganan kebakaran hutan di lahan gambut. "Api di permukaan terlihat padam, tapi di dalam terkadang masih terdapat api, sehingga satu titik bisa berulang-ulang dilakukan water bombing," kata Fajar.
Pada kesempatan yang sama, Siti Anshoriah selaku Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat menyampaikan, tim darat hanya bisa mencapai areal tertentu, karena ketinggian sampah bervariasi dari 70 meter sampai 120 meter.
"Kita minta bantuan BNPB helikopter untuk yang di tengah karena kita hanya bisa di pinggir-pinggir, selang kita terbatas kalau pun mobil tangki tidak bisa naik ke atas tumpukan sampah, karena bisa amblas," kata Siti.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...