Densus 88 Kepung Terduga Teroris di Pagak Kediri
KEDIRI, SATUHARAPAN.COM - Tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88 Antiteror) Mabes Polri dikabarkan tengah melacak keberadaan teroris di wilayah Kediri, Jawa Timur. Pasukan khusus anti teror tersebut sedang mencari keberadaan seseorang berinisial nama SA.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror mendatangi sebuah rumah di Desa Pagak, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Selasa (21/1) malam. Rumah tersebut milik SA, yang dikabarkan adalah target operasi (TO). "Benar densus memang masuk ke Kediri. Sempat berada di Ngadiluwih, tetapi hanya sebentar," kata narasumber yang tidak disebutkan namanya, seperti disampaikan beritajatim.com, pada Rabu (22/1).
Menurut sumber itu, rumah SA berada di sebelah barat Polsek Ngadiluwih, dekat dengan rel kereta api. Petugas tidak melakukan upaya penyergapan melainkan hanya mengamati dan kemudian langsung pergi. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian setempat sehubungan keberadaan Densus 88 di Kediri.
Menurut laporan media Surabaya itu, beberapa orang anggota polisi sedang mencari informasi keberadaan Densus di Kediri. Petugas terlihat di beberapa lokasi, di antaranya di tempat hiburan malam, Jalan Brawijaya di Kota Kediri. Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Kediri, AKP Budi Nurtjahjo tidak dapat dihubungi.
Penangkapan Dua Teroris
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah melakukan pengintaian sejak Minggu (19/1) malam, Tim Densus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di kawasan SPBU Kedung Cowek, Kenjeran, pada Senin (20/1) malam, di Surabaya. Kedua terduga teroris tersebut bernama Abdul Majid dan Ramdhoni diringkus tanpa perlawanan.
Setelah itu,Densus 88 Antiteror menggeledah rumah pelaku dan menemukan sejumlah rangkaian bom yang berbentuk "switching" dua tabung besi dengan panjang 20 cm dan diameter 5 cm. Tabung tersebut berisi paku yang disusun tiga jajar, ditutup lakban dan dihubungkan dengan switching dan timer.
Selain itu, petugas Densus 88 juga menemukan buku-buku dan bendera warna hitam. Kemudian mereka membawa rangkaian bahan peledak dan sejumlah barang bukti dengan dua mobil APV. "Dari pengakuan kedua terduga teroris saat diperiksa tim Densus 88 bahwa mereka merupakan jaringan Santoso dari Poso yang hendak meledakkan sejumlah pos polisi dan kantor polisi di sini," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono di lokasi kejadian mengatakan, penangkapan kedua terduga teroris dan bahan peledak yang disita petugas Densus 88 itu masih dikembangkan untuk mengetahui keterkaitan dengan ledakan bom di ATM Bank Mandiri beberapa waktu lalu di Karangploso, Malang.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Biro penerangan Masyarakat, Kombes Boy Rafly Amar menerangkan, kedua terduga teroris berencana melakukan penyerangan terhadap pos polisi dan tempat hiburan yaitu Pos Polisi Keputih, Kenjeran, Surabaya dan Pos Polisi Perak di Jalan Jakarta, Surabaya.
Sedangkan tempat hiburan yang disasar mereka adalah Dollar THR Gang Dolly, Galaxy di Jalan Padegiling, Surabaya, dan Colour di Jalan Sumatera, Surabaya. “Keduanya merencanakan amaliyah pengeboman dan menggunakan senjata tajam terhadap polisi dan tempat hiburan,” kata Boy melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin malam. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...