Depok Akan Bangun Balai Latihan Kerja
DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendukung tenaga kerja siap pakai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok telah melakukan penandatanganan kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Indonesia (UI) untuk membuat kajian terlebih dahulu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Manto di Depok, Kamis (14/11).
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pihak Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI untuk membahas kajian terkait pembangunan BLK.
Menurut dia ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut seperti maksud dan tujuan pembangunan BLK, jenis maupun program BLK dan bergerak di bidang apa saja.
"Tentunya harus bergerak di bidang yang cocok, serta potensial dikembangkan di Kota Depok. Maka dari itu kami bahas bersama. Termasuk, lokasi dan pengelolaannya seperti apa,” katanya.
Manto mengatakan MoU akan berlangsung selama setahun ke depan. Dirinya berharap, dengan adanya BLK, masyarakat Kota Depok dapat memiliki keterampilan dan mampu memenuhi kualifikasi perusahaan yang ada di kota Depok.
"Keberadaan BLK diharapkan mampu menyiapkan sumber daya yang terampil dan berkualitas. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," katanya.
Latih Wirausaha Bisnis Daring
Disnaker Kota Depok Jawa Barat juga akan mengadakan pelatihan kepada wirausaha untuk dapat berbisnis dengan menggunakan internet atau dalam jaringan (daring).
"Kami fokuskan untuk pelatihan bisnis daring atau online shop, karena saat ini penjualan melalui online sedang booming dan pasarnya bisa menjangkau hingga keseluruh pelosok tanah air," kata Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas dan Bina Lembaga Pelatihan Kerja Disnaker Kota Depok, Tri Asusti, di Depok, Kamis.
Beberapa syarat yang diajukan Disnaker untuk mengikuti pelatihan ini, kata Tri, antara lain masyarakat ber-KTP Depok, tidak sedang bekerja maupun menempuh pendidikan dan usia produktif atau 18-40 tahun.
"Peserta akan mengikuti pelatihan selama 10 hari kerja. Tentunya dibimbing dengan mentor yang telah memiliki sertifikasi uji kompetensi pendidikan komputer," katanya.
Selain pelatihan, Disnaker juga akan memfasilitasi peserta dengan pembuatan kartu kuning atau AK1 secara gratis. Diharapkan, selepas pelatihan peserta bisa bekerja di perusahaan maupun berwirausaha.
"Penyaluran tenaga kerja juga mudah-mudahan bisa kami fasilitasi," katanya.
Namun, bagi yang belum tersalurkan, diharapkan bisa membuka usaha sendiri atau berwirausaha. Karena soft skill dan hard skill sudah kami berikan selama pelatihan berlangsung. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...