Deputi Direktur Dinas Rahasia AS Mundur
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Dinas Rahasia Amerika Serikat mengumumkan secara resmi pengunduran diri deputi direkturnya, yang menambah panjang rangkaian pengunduruan diri pejabat top keamanan di negara Paman Sam itu, menyusul terungkapnya sejumlah kelemahan penanganan keamanan Kepala Negara.
Menurut pernyataan resmi Dinas Rahasia AS, deputi direktur tersebut, yaitu A.T. Smith, telah menerima posisi lain di dalam Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan efektif berlaku hari ini Selasa (10/2).
Smith telah menjabat sebagai wakil direktur sejak April 2012 dan bertanggung jawab atas operasi sehari-hari, termasuk mengelola 6.500 karyawan di lembaga yang bertugas melindungi presiden itu.
"Deputi Direktur Smith telah memiliki karier penegakan hukum yang luar biasa mencakup hampir 29 tahun di Dinas Rahasia AS. Kontribusinya kepada Dinas Rahasia sangat berharga, " kata Plt Direktur Dinas Rahasia, Joseph P. Clancy.
Bulan Januari lalu Dinas Rahasia AS juga memaksa mundur empat pejabat seniornya sementara sejumlah lainnya memilih pensiun.
Hengkangnya sejumlah pejabat ditengarai merupakan cerminan dari adanya pembersihan di manajemen puncak lembaga strategis itu. The Washington Post melaporkan bulan lalu bahwa beberapa anggota Kongres telah menyatakan keprihatinannya kepada pemerintah tentang masih bertahannya Smith dalam kepemimpinan puncak.
Penyimpangan keamanan beberapa kali terjadi, diantaranya yang terbaru adalah dimungkinkannya seorang pria dengan membawa pisau melompat pagar dan lari ke Gedung Putih pada bulan September. Ini meruapakan pelanggaran keamanan terburuk sejak Presiden Barack Obama menjabat pada tahun 2009.
Kajian independen tentang lembaga itu dirilis pada bulan Desember, isinya antara lain menyatakan terjadi krisis kepemimpinan di lembaga tersebut dan merekomendasikan masuknya orang luar untuk membenahi budaya kerja di lembaga itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...