Destry Damayanti Puji Langkah Jokowi Melakukan Reshuffle
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat ekonomi Destry Damayanti, memuji dan menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo mereshuffle kabinet, khususnya pada jajaran menteri-menteri ekonomi. Menurut Destry, langkah Jokowi menempatkan Darmin Nasution dan Rizal Ramli, sebagai menko perekonomian dan menko kemaritiman, merupakan sinyal positif untuk membenahi fungsi koordinasi di tim ekonominya yang selama ini dianggap lemah.
"Saya kira kita dapat berharap bahwa koordinasi ke depan akan lebih baik. Menteri-menteri tidak akan lagi berjalan sendiri-sendiri," kata ekonom yang mendapat kepercayaan dari Jokowi untuk memimpin Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Destry juga menilai, reshuffle ini dilaksanakan pada waktu tepat. Reshuffle, kata dia, tidak mungkin ditunda-tunda lagi karena isu tentang itu sudah sangat santer di kalangan investor. Dengan dilakukannya reshuffle, sebagian ketidakpastian kini hilang. "Reshuffle tidak bisa ditunda-tunda lagi karena jika ditunda, ketidakpastian akan berlanjut, perekonomian bisa babak belur," kata Destry dalam percakapan melalui telepon dengan satuharapan.com, sesaat setelah Jokowi melantik menteri-menteri baru di Jakarta, Rabu (12/8).
Menurut dia, pilihan Jokowi terhadap mantan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, untuk duduk di kursi menko perekonomian, akan disambut positif oleh pasar. Ini mengingat Darmin dikenal sebagai ekonom dan teknokrat yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang lengkap.
"Beliau pernah menjadi Dirjen Pajak, pernah menjadi gubernur BI. Jadi kompetensi dan pengalamannya di bidang fiskal dan moneter sangat lengkap. Beliau dapat melihat perekonomian secara makro dan menyeluruh. Ini kita harapkan akan menyelaraskan kebijakan kementerian-kementerian supaya tidak parsial, tidak menonjolkan ego sektoral," kata Destry.
Ia menambahkan, dari Darmin diharapkan muncul kepemimpinan yang kuat. "Dia figur lama ang sudah berkecimpung di pemerintahan. Beliau sosok yang dihormati," kata dia, tentang Darmin.
Rizal Ramli sebagai menko kemaritiman, menurut Destry, juga diharapkan dapat melakukan koordinasi pada menteri-menteri di bawahnya, karena sifatnya yang sangat strategis.
"Kita berharap beliau dapat mengoptimalkan pencapaian target-target di sektor kemaritiman dan sumber daya mineral, seperti mengenai connectivity dan ketahanan energi," kata dia.
Sementara mengenai Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, Destry menilai pengalamannya sebagai praktisi dan 'orang pasar' yang memiliki jaringan internasional yang kuat, merupakan kelebihannya. Kompetensi dan kelebihan tersebut diharapkan dapat membawa Kementerian Perdagangan meningkatkan ekspor, terutama ke negara-negara tujuan ekspor nontradisional.
"Thomas Lembong kita harapkan dapat melihat produk-produk negara kita yang dapat meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan ekspor baru," kata dia.
Kendati mendapat pujian, berita reshuffle kabinet tampaknya belum dapat memberi sentimen positif kepada pasar. Bursa saham turun 3 persen pada hari diumumkannya reshuffle walaupun devaluasi yuan turut menjadi faktor. Rupiah juga masih tertekan.
Sebagian pengamat tampak masih berhati-hati untuk menyampaikan pujian atas langkah reshuffle, sebab perubahan formasi kabinet ternyata dianggap masih terbatas, atau lebih sedikit dari yang mereka harapkan.
"Perubahan yang terjadi lebih terbatas dalam lingkup dari yang kami harapkan; mereka hanya dapat berbuat sedikit untuk memperkuat posisi politik Jokowi di dalam partainya sendiri atau di parlemen, "kata analis Eurasia Achmad Sukarsono, sebagaimana dikutip oleh The Wall Street Journal.
Sementara ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, Wellian Wiranto, mengatakan pelaku pasar "agak lega bahwa perombakan ini tampak sebagai upaya tulus untuk menyusun ulang agenda ekonomi," kata dia. Ia menganggap, reshuffle ini mengurangi keraguan investor pada Jokowi.
Selain itu, dipilihnya Darmin Nasution sebagai menko perekonomian dan dipertahankannya Bambang Brodjonegoro sebagai menteri keuangan, menurut Wellian, memberikan kelegaan bahwa proses pencairan anggaran diharapkan akan sesuai dengan rencana.
"Ke depan, Jokowi harus menunjukkan kepemimpinannya dalam mengkoordinasikan kementerian, membuat lebih sedikit janji dan lebih fokus pada proyek-proyek infrastruktur yang siap untuk dikerjakan," kata Sugandi.
"Sebuah reshuffle ronde kedua mungkin terlalu besar bagi pelaku pasar yang menunggu bukti kuat dari perbaikan ekonomi Indonesia," kata Sugandi.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...