Ajak Pengusaha Hyderabad Tingkatkan Perdagangan dan Investasi
KARACHI, SATUHARAPAN.COM - Konjen RI Karachi, Hadi Santoso, melakukan temu diskusi dengan Ketua Kadin Hyderabad, Gohar Ullah, dan Senior Vice President Kadin Hyderabad, Turab Ali Khoja, beserta anggota Kadin Hyderabad pada 10 Agustus 2015, di kantor Kadin Hyderabad.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Hadi Santoso untuk mengundang minat investasi, khususnya di beberapa bidang prioritas Presiden Joko Widodo terkait pembangkit energi, infrastruktur, dan transportasi. “Banyaknya proyek Pemerintah Indonesia yang akan dilakukan lima tahun ke depan merupakan peluang potensial untuk investasi ataupun perdagangan kedua negara sahabat,” ujar Hadi Santoso, dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, Rabu (12/8).
Konjen RI Karachi menambahkan, sudah waktunya bagi Indonesia-Pakistan menikmati keuntungan ekonomi atas hubungan baik yang terjalin selama ini. Hal itu telah tercermin dari peningkatan nilai perdagangan sejak diimplemetasikannya Perjanjian Preferensi Perdagangan (IP-PTA) pada September 2013.
Neraca perdagangan kedua negara setiap tahun terus tumbuh positif mulai dari US$ 784 juta pada tahun 2010, tumbuh meyakinkan menjadi US$ 1,4 miliar pada tahun 2013 dan mencapai US$ 2,2 miliar pada tahun 2014. Selain perdagangan, data investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal pun menunjukkan peningkatan nilai investasi Pakistan di Indonesia, mulai dari US$ 0.2 juta tahun 2012 tumbuh menjadi US$ 2,4 juta pada tahun 2014.
Kadin Hyderabad mengapresiasi langkah proaktif Konjen RI Karachi dalam menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki kedua negara kepada kalangan pengusaha di Provinsi Sindh. “ Kalangan pengusaha dari Hyderabad siap berkontribusi aktif dalam meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara,” kata Gohar Ullah.
Sektor Energi dan Pariwisata
“Sektor energi dan pariwisata merupakan dua hal yang potensial untuk dikembangkan dalam waktu dekat,” kata Ketua Kadin Hyderabad.
Tingginya harga minyak dunia dan menipisnya cadangan gas alam telah membuat pelaku industri lokal beralih ke batu bara sebagai sumber energi. Dalam kaitan ini, di kalangan importir batu bara Pakistan, Indonesia dikenal sebagai penghasil batu bara berkualitas selain Afrika Selatan. Gohar Ullah berharap pemangku kepentingan di Indonesia mau mengalihkan fokus pemasarannya ke Pakistan dalam waktu dekat.
Selain batu bara, industri wisata merupakan satu hal lain yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa mendatang. Gohar Ullah menambahkan pandangan industri wisata lokal saat ini bahwa terdapat tren positif minat untuk berkunjung ke destinasi yang memiliki kultur sama. Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia berpotensi sangat besar untuk menerima sekitar 300.000 wisatawan Pakistan per tahun. (PR)
Editor : Sotyati
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...